RK ONLINE - Pentingnya melestarikan adat dan budaya serta kesenian daerah menjadi komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang. Terlebih, adat dan budaya yang kental di tanah rejang ini. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kepahiang akan menginventarisir adat dan budaya yang ada di Kabupaten Kepahiang untuk selanjutnya didata.
Kepala Dinas Dikbud Kepahiang, Nining Fawely Pasju, S.Pt, MM mengatakan pendataan dan inventarisasi adat, seni dan budaya ini dilakukan sebagai upaya konservasi. Yakni pelestarian dan perlindungan budaya.
"Kabupaten Kepahiang memiliki kesenian dan kebudayaan yang cukup banyak, namun dalam rangka kita melakukan konservasi dalam hal ini melakukan pelestariannya, tentu akan kita lakukan. Tidak hanya seni saja, tapi adat dan budaya," kata Nining.
Menanggapi adanya seniman yang belum mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah, dikatakan Nining, saat ini pihaknya berupaya untuk menggandeng dan memberikan apresiasi atas pencapaian para seniman. Bahkan, pada penataan kebudayaan yang ada, seperti Umung Kutei, Saparan, Sedekah Bumi, serta berbagai kesenian tradisional seperti Kuda Kepang, Seni Ukir dan Seni Pahat akan menjadi perhatian pihaknya.
"Apa yang sudah diraih seniman tentu kita sangat mendukung, akan tetapi sejauh ini kita baru melakukan inventaris," ujar Nining.
BACA JUGA:Bagian Umum Inventarisir Mobnas OPD
Sebelumnya, M. Ilal warga Simpang Kota Bingin ini merupakan seorang seniman, dimana hasil karya seni ukirnya dengan membuat miniatur rumah adat Kabupaten Kepahiang meraih juara ditingkat nasional. Tak hanya replika rumah adat, replika kopi yang menjadi icon Kepahiang, hingga replika rumah sejarah Presiden RI pertama Ir. Soekarno ikut meraih penghargaan.
Tidak mendapatkan perhatian pemerintah daerah mapun provinsi, kata Ilal, bahkan karya seni juga belum mendapatkan hak cipta, sehingga tak sedikit diklaim karya orang lain.