DJPb Dorong Optimalisasi Penyaluran KUR di Bengkulu

Senin 26-12-2022,22:51 WIB
Reporter : Gatot Julian
Editor : Andi Jamhari

 

Disisi lain, data DJPb menyebut penyerapan program KUR di Bengkulu hingga saat ini mayoritas debitur lulusan sekolah dasar (SD) dan masih sangat minim pada lulusan lainnya seperti halnya lulusan perguruan tinggi atau sarjana.

 

"Debitur KUR di Bengkulu ini masih didominasi oleh tamatan SD lebih dari 56 ribu debitur. Disusul tamatan SMU dan SMP, sedangkan dari perguruan tinggi hanya 7 ratusan debitur. Nah ini yang harus didorong, lulusan sarjana dan perguruan tinggi kita banyak. Ini adalah kesempatan bagus sebenarnya untuk memaksimalkan program KUR ini," papar Syarwan.

 

Untuk itu, sebagai bentuk dukungan dan meningkatkan minat mahasiswa, pemerintah memberikan akses pembiayaan murah dan mudah bagi mahasiswa yang memiliki usaha dengan pembiayaan melalui KUR sesuai dengan kebutuhannya.

 

Dengan adanya akses pembiayaan murah dan mudah bagi mahasiswa perguruan tinggi yang memiliki usaha, diharapkan dapat menggerakkan jiwa kewirausahaan dan mampu menciptakan lapangan kerja sehingga dapat membantu percepatan program pemulihan ekonomi nasional.

 

"Nanti kita berkolaborasi dengan perguruan tinggi. Yang sudah kita jajaki kan baru dengan UNIB terus baru kita sosialisasi ke UMB kemarin. Dan akan kami lebarkan lagi ke semua perguruan tinggi di Bengkulu, supaya nanti adik-adik mahasiswa yang mau lulus khusunya bagi wirausahawan kampus dapat memanfaatkan program KUR,"

 

BACA JUGA:Perbankan Diminta Setujui Pengajuan KUR Tanpa Jaminan

 

Terpisah, Rektor Universitas Bengkulu (UNIB), Retno Agustina Ekaputri pun menyambut baik rencana tersebut yang memang saat ini diperlukan lantaran keberadaan wirausahawan muda di kampus yang terus berkembang pesat.

 

Walupun saat ini memang belum ada pemanfaatan KUR di lingkungan kampus, pihaknya akan melakukan sosialisasi tentang KUR kepada wirausahawan muda di kampus serta pada tahap awal akan meluncurkan program Bantuan Wirausaha Mahasiswa (BMW) sebesar Rp 1 miliar yang nantinya bakal dievaluasi efektivitasnya.

Kategori :