RK ONLINE - Beberapa hari sebelum Natal dan Tahun Baru (Nataru), jajaran Sat Lantas Polres Kepahiang bersama BPBD Kepahiang dan Dishub Kabupaten Kabupaten melaksanakan pemangkasan pohon rawan tumbang, Kamis (22/12). Ini dilakukan, sebagai salah satu langkah memberikan rasa nyaman dan aman terhadap pengguna jalan yang melintas di jalan lintas Kepahiang - Bengkulu Tengah khususnya di jalan lintas gunung.
Kapolres Kepahiang Polda Bengkulu, AKBP. Yana Supriatna, S.IK, M.Si melalui Kasat Lantas, Iptu. Bole Susanja, S.Sos, M.Si menerangkan, sejumlah pohon yang berada di sisi kanan dan kiri jalan lintas gunung harus dipangkas karena sudah rawan tumbang. Terlebih di tengah kondisi cuaca sering hujan disertai angin kencang seperti saat ini.
"Kalau tidak dipangkas sekarang, dikhawatirkan nanti tumbang ke badan jalan. Itu bahaya bagi pengendara yang melintas di sana (Jalan gunung, red). Bahkan bisa menyebabkan kemacetan, tak terkecuali dapat menimbulkan korban jiwa. Jadi langkah kita memangkas pohon untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada setiap pengendara saat libur natal dan tahun baru. Karena sudah pasti mobilitas masyarakat meningkat," jelas Kasat Bole.
BACA JUGA:DWP Distan Bagi Ratusan Paket Sayuran
Sementara itu, Kepala BPBD Kepahiang, Ir. Taufik mengatakan, menghadapi lubur Natal 2022 dan tahun baru 2023 pihaknya akan berpartisipasi di dalam hal penanganan bencana alam yang berpotensi terjadi. Pihaknya, lanjut Taufik, akan mengerahkan sejumlah peralatan bencana di sejumlah lokasi tertentu. "Untuk alat berat akan kita kerahkan dan kita standby-kan di pos Nataru. Sehingga, ketika terjadi bencana alam, kita langsung bergerak untuk melakukan penanggulangannya," sampai Taufik.
Selanjutnya, Taufik juga menginstruksikan terhadap personel BPBD Kepahiang yang tergabung dalam tim penanggulangan bencana di desa untuk bersiaga. Dalam artian, ketika terjadi bencana dapat dengan segera menginformasikan kepada BPBD Kepahiang, sehingga langsung turun melakukan penanggulangan.
"Biasanya akhir tahun curah hujan tinggi, sekarang saja tinggi, makanya setiap personel penanggulangan bencana di desa harus siaga. Jika terjadi bencana, apapun itu bentuknya informasikan cepat kepada BPBD Kepahiang, sehingga bisa dilakukan penanggulangan," demikian Taufik.