RK ONLINE - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Provinsi Bengkulu terus mendorong upaya percepatan migrasi dari identitas cetak ke identitas digital.
Kepala Dinas Dukcapil Provinsi Bengkulu, Diah Irianti, M.Si mengungkapkan, hingga 15 Desember 2022 stok blangko yang ada di Provinsi Bengkulu tinggal menyisahkan 2.200 keping saja. Dan yang tersebar di kabupaten/kota totalnya sekitar 11.100 blangko. Dengan jumlah tersebut, diprioritaskan pembuatan KTP cetak untuk orang yang sudah berumur 17 tahun.
"Untuk bisa melakukan penghematan penggunaan KTP itu, kebijakannya adalah untuk orang-orang yang KTP-nya rusak atau mau ganti foto, namanya sudah kabur atau robek itu dilakukan rekaman untuk dijadikan identitas kependudukan digital. Jadi identitasnya ada di HP dan tidak lagi dicetak lewat manual seperti selama ini. Karena kalau manual pakai blangko, jadi ini di HP dan identitas bisa digunakan," ungkap Diah.
Ia menambahkan, pemberlakuan identitas digital sendiri sudah mulai berjalan tahun 2022 ini. Namun pemberlakuannya masih terbatas dan masih diruang lingkup Dukcapil seluruh Indonesia. Di tahun 2023 mendatang Dukcapil baru akan mendorong untuk digunakan para pimpinan daerah baik bupati/ walikota dan gubernur khususnya.
BACA JUGA:Provinsi Bengkulu Masuk dalam 21 Daerah Rawan Tsunami
"Nah setelah itu baru kita turun dan menyasar mahasiswa untuk pembuatan identitas digital ini. Dengan harapan nantinya para mahasiswa akan memberikan edukasi dan membantu keluarganya untuk membuat identitas digital," papar Diah.
Dirinya juga mengimbau untuk masyarakat yang ingin membuat identitas digital, cukup datang ke Dukcapil terdekat dan melaporkan kepada petugas untuk nantinya dibantu proses pembuatannya.
"Syarat untuk pindah ke digital, ada kartu identitas dan nanti tinggal datang saja ke Dukcapil, kemudian nanti akan dibantu sama petugas, dalam hitungan menit selesai," singkat Diah.