RK ONLINE - Fenomena alam gerhana bulan diprediksi akan kembali menghiasi langit hampir seluruh wilayah di Indonesia, Selasa 8 November 2022.
Fenomena alam di mana bumi, matahari dan bulan berada di garis yang sama ini, diprediksi akan terjadi sore ini dengan durasi proses selama 3 jam 39 menit 50 detik.
Fenomena alam ini akan berlangsung dengan 7 tahapan atau proses. Mulai dari awal penumbara hingga akhir penumbara.
Berdasarkan keterangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), fenomena alam gerhana bulan total ini mencapai puncak sekitar waktu maghrib (Cek informasi lengkapnya di bawah).
BACA JUGA:Cek Namamu Sekarang! Ini Link Data Honorer Masuk Database BKN Terbaru 2022
Sayangnya setiap fase fenomena alam langka ini, ternyata tidak bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia. Sebab dari keterangan BMKG, pada fase pemungkas atau penutup fenomena alam gerhana bulan total ini tidak bisa dinikmati oleh masyarakat yang berada di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Provinsi Bengkulu.
BACA JUGA:Di Kepahiang, Pasangan Selebriti Anang dan Ashanty Bakal Kunjungi Destinasi Wisata Ini
Lantas apa yang harus dilakukan umat Islam ketika mendapati fenomena alam gerhana bulan total ini?.
Kakan Kemenag Kabupaten Kepahiang, H. Lukman, S.Ag menerangkan jika untuk menyikapi fenomena langka ini, umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakan salat gerhana atau yang dikenal umat muslim dengan sebutan Khusuful Qomari.
Bahkan Lukman sendiri mengatakan jika di Kabupaten Kepahiang, Kemenag Kabupaten Kepahiang sudah mengeluarkan surat edaran dengan nomor: B - 5105/Kk.07.08.5/BA.00/11/22 yang berisikan imbauan salat gerhana.