Belum Ditemukan Kasus Antraks pada Ternak

Selasa 08-11-2022,13:32 WIB
Reporter : Reka Fitriani
Editor : Andi Jamhari

RK ONLINE - Dinas Pertanian Kabupaten Kepahiang yang membidangi Kesehatan Hewan terus membentengi wilayah ini dari lalu lintas hewan mengidap penyakit menular. Hal itu dilakukan guna menjamin kesehatan hewan terbebas dari ragam penyakit seperti rabies, antraks, brucellosus, avian influenza dan hog colera.

 

Di Kabupaten Kepahiang, salah satunya populasi terbesar yakni peternakan sapi dan kambing. Namun hingga saat ini belum ditemukan ada kasus virus antraks yang menyerang sektor peternakan hewan. 

 

 

Meski demikian Kadis Pertanian Kabupaten Kepahiang, Hernawan, S.PKP mengingatkan, agar kelompok petani peternak dapat mewaspadai penyakit antraks pada hewan yang juga membahayakan manusia tersebut. Selain itu diingatkan juga agar peternak ikut memastikan hewan ternak memiliki Surat keterangan kesehatan hewan (SKKH). 

 

 

"SKKH ini dikeluarkan oleh dokter hewan, untuk mengetahui bahwa hewan yang diperjualbelikan dipastikan dalam kondisi sehat. Karena itu, sebelum ternak dipasarkan, kita meminta dapat menghubungi kami agar menugaskan dokter hewan untuk melakukan pengecekan. Selanjutnya agar peternak menjadwalkan pemeriksaan rutin terhadap hewan ternak untuk mewaspadai penyakit antraks dan penyakit lainnya pada hewan. Sejauh ini belum ditemukan kasus antraks yang menyebar," jelas Hernawan.

 

BACA JUGA:Wajib Tergabung Poktan dan RDKK

 

Hernawan melajutkan bahwa, antraks menjadi penyakit yang paling dikhawatirkan terjadi pada hewan sapi dan kerbau. Penyakit antraks bersifat zoonosis yang berarti dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Gejala yang terjadi pada seseorang yang terinfeksi antraks yaitu dari flu ringan, sesak nafas hingga pembesaran kelenjar getah bening.

 

"Karenanya pemerintah melalui Dinas Pertanian, melakukan pemeriksaan ketat terkait kesehatan ternak. Salah satunya melalui SKKH," demikian Hernawan.

Kategori :

Terkait

Terpopuler