RK ONLINE - Asisten II Setda Provinsi Bengkulu, Iri. Fachriza Razie menyebut, ada kemungkinan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu tidak jadi menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) dalam upaya penanganan inflasi seperti yang ditetapkan pemerintah pusat.
"Dari petunjuk pusat untuk daerah yang angka inflasinya yang tinggi dan tidak terkendali diperbolehkan menggunakan BTT. Untuk Bengkulu dari hasil rapat koordinasi dengan Kemendagri ternyata inflasi kita masih dalam kondisi rata-rata, masih normal dan tidak ada hal-hal yang terlalu mengkhawatirkan dibandingkan daerah lain," kata Fachriza, usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah bersama Kemendagri melaui zoom meeting, Senin (31/10).
Walaupun demikian, pihaknya tetap memantau dan memonitor di lapangan terhadap harga-harga bahan pangan atau harga lainnya yang dapat menjadi penyebab inflasi. Sehingga inflasi Bengkulu yang berada diangka 1,22 persen per September 2022 dan laju inflasi atau inflasi tahun kalender sebesar 5,77 persen dengan inflasi tahunan 6,71 persen tidak mengalami peningkatan. Namun jika terjadi peningkatan dan tidak terkendali maka penggunaan BTT akan dilakukan.
"Untuk Bengkulu kami sedang mengkaji dengan Dinas Perindag, Karo Ekonomi, terkait apakan BTT bisa digunakan atau tidak terhadap kondisi inflasi sekarang. BTT ini dana cadangan, kalau dibutuhkan kita akan gunakan antara lain mendukung biaya sektor transportasi, bahan pangan, bahkan bisa untuk operasi pasar atau pasar murah yang nantinya bisa dilakukan oleh Dinas Perindag. Jika dana ini betul dibutuhkan kita akan laporkan kepada pimpinan akan kita lakukan pemanfaatan," papar Fachriza.
Lebih lanjut, dengan angka inflasi saat ini jajaran Pemprov menilai tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun pihaknya tetap mewaspadai adanya kenaikan angka inflasi dari sektor pemicu inflasi.
"Tetap harus waspada, dengan berbagai elemen termasuk kepolisian dari satgas pangannya, juga TNI dimana sudah menyiapkan food state di Kabupaten Bengkulu Utara untuk mendukung ketersediaan pangan dalam mencegah inflasi," lanjutnya.
Untuk anggaran BTT sendiri, Fachriza mengatakan jika Pemprov Bengkulu sudah menyiapkan sesuai dengan intruksi pemerintah pusat.
"Platform sementara dicadangkan sekitar Rp 2 milliar, tapi tidak harus secara keseluruhan digunakan dan jika memang tidak diperlukan ya tidak kita manfaatkan," pungkasnya.