RK ONLINE - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu, Eri Yulian Hidayat, M.Pd menegaskan jika pihaknya akan terus mendorong dan mendukung ratusan guru honorer yang tergabung dalam forum guru lulus Passing Grade (PG) tahun 2021 untuk dilakukan pengangkatan. Namun dalam hal pengangkatan guru honorer lulus PG yang mencapai angka hingga 524 orang tersebut, tentunya diperlukan koordinasi berbagai pihak. Baik dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Badan Pengelolaan Anggaran Daerah (BPKAD) hingga berkoordinasi dan mengikuti ketentuan pemerintah pusat.
"Tentunya kita akan koordinasikan dengan pihak BKD, dengan pihak BPKAD dan kita sinergikan dengan pusat, karena kita tetap harus berkoordinasi dengan pusat," sampai Eri.
Ia menambahkan, dalam pengangkatan ratusan honorer lulus PG menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tentunya memiliki berbagai persoalan. Baik dari kapasitas honorer yang ada dalam jumlah besar, juga persoalan anggaran yang diperlukan untuk gaji.
"Kendalanya telah kita sampaikan. Pertama, sebenarnya yang lulus PG itu, namanya passing grade tapi hanya satu yang diambil dari passing grade ini, satu dengan nilai tertinggi oleh pusat. Yang kedua, di Provinsi Bengkulu untuk belanja pegawai sudah melewati ambang batas, " ungkap Eri Yulian.
BACA JUGA:Soal Guru Honor Lulus Passing Grade, Pemprov Perlu Koordinasi
Dengan APBD yang mayoritas untuk belanja pegawai dan telah melewati ambang batas yang ditetapkan pemerintah pusat, tentunya menjadi kendala besar dalam pengangkatan ratusan honorer lulus PG tersebut.
"Kecuali jika ada tambahan anggaran dari pusat. Nah itu yang kita harapkan dan dibahas saat ini," singkat Eri Yulian.