RK ONLINE - Pemkab Rejang Lebong menginstruksikan seluruh instansi pemerintah dan swasta di daerah itu agar menyiapkan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) guna mengantisipasi terjadinya bahaya kebakaran. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Rejang Lebong, Ferry Najamudin.
Terlebih Bupati Rejang Lebong telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) tertanggal 11 Oktober 2022 yang menginstruksikan kepada seluruh dinas instansi maupun instansi vertikal, BUMN, BUMD, perguruan tinggi, sekolah dan lainnya agar menyiapkan alat pemadam api ringan.
"Saat ini damkar telah mempersiapakan seluruh unit kedaraan damkar serta alat pemadam api ringan (APAR), sehingga pada saat dibutuhkan seluruh peratalan telah tersedia, " ucapnya.
Ditambahkannya penyiapan APAR oleh masing-masing dinas instansi pemerintah dan swasta tersebut sesuai dengan Peraturan Mendagri No. 69/2012 tentang Perubahan Peraturan Mendagri No. 62/2008 tentang Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri. Selain itu instruksi ini untuk mewujudkan misi Bupati Rejang Lebong di antaranya terpenuhinya kebutuhan dasar seperti terkait dengan rasa aman, tenteram dan damai khusus dari bahaya kebakaran.
"APAR ini merupakan alat pemadam kebakaran sebelum apinya membesar. Apabila tidak dapat ditanggulangi dengan APAR supaya segera menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran, " tambahnya.
BACA JUGA:Cegah Kebocoran PAD, Dishub Awasi Juru Parkir
Fery Nazamudin mengatakan peristiwa kebakaran yang terjadi di Rejang Lebong terhitung Januari 2022 hingga pertengahan Oktober ada sebanyak 22 peristiwa dengan kerugian mencapai Rp 2,7 miliar. Kendati demikian tidak ada korban jiwa yang jatuh dalam kebakaran yang terjadi. Sebagian besar peristiwa kebakaran terjadi akibat hubungan arus pendek listrik dan ada juga akibat kelalaian mematikan api yang bersumber dari kompor maupun tungku.
"Kami mengimbau masyarakat yang akan bepergian keluar rumah agar memastikan kompor atau tungku kayu mereka sudah dimatikan termasuk mematikan lampu maupun alat elektronik yang masih menyala, " singkatnya.