Harga Elpiji 3 Kg Berpotensi Naik
RK ONLINE - Kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM memberikan efek domino yang luas terhadap sendi perekonomian. Tidak terkecuali dirasakan para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Kepahiang. Belum lepas dari persoalan pascakenaikan harga bahan bakar minyak yang berimbas terhadap naiknya harga bahan pokok, kini pelaku UMKM sudah berhadapan dengan wacana kenaikan harga elpiji 3 Kg bersubsidi.
Meski demikian, para pelaku UMKM tidak menuntut banyak dari pemerintah. Seperti pelaku UMKM di Kabupaten Kepahiang misalnya, hanya meminta agar Elpiji 3 Kg tersebut mudah didapatkan di pangkalan. Seperti disampaikan pelaku UMKM, Mutadin (52). Disebutkannya, kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) Elpiji 3 Kg bersubsidi nantinya berpotensi membuat harga di tingkat eceran warung juga mengalami kenaikan. Perbandingannya kata Mutadi, saat HET Elpiji 3 Kg Rp 15.900 per tabung saja, dia harus mengeuarkan gocek hingga Rp 23 ribu per tabung ketika membelinya di warung atau eceran.
"Bayangkan saja kalau HET-nya naik Rp 19.700 per tabung di tingkat pangkalan, eceran lebih mahal berkali-kali lipat dari harga itu. Tentu pelaku usaha kecil seperti kami sangat keberatan," ungkap Mutadin.
Dirinya mengaku, kenaikan harga itu membuat pengeluaran dan modal yang dikeluarkan bertambah besar. Padahal dia bisa menghabiskan 2 tabung gas dalam tiga hari untuk berjualan. Sementara menurut dia, untuk membeli gas elpiji 3 Kg di pangkalan, selama ini sulitnya bukan main.
"Pernah beli gas 3 Kg di pangkalan, isi permohonan dulu, tanya alamat, untuk kebutuhan apa, jelas-jelas kami pelaku UMKM atau dagang yang menggunakan tabung gas, mana tidak setiap hari ada. Itulah alasan kami beli di eceran, lebih cepat, karena dua hari sekali harus beli gas elpiji," ujar Mutadin.
BACA JUGA:Ingat Ini Baru Wacana, Elpiji 3 Kg Bakal Naik
Pada pemerintah daerah, Mutadin berharap dapat mempermudah pelaku UMKM membeli gas elpiji di tingkat pangkalan, sehingga dapat membeli sesuai HET. Semacam adanya rekomendasi atau kartu khusus pelaku UMKM untuk membeli gas elpiji bersubsidi.
"Harapan kami adanya kepedulian pemerintah kepada pelaku usaha kecil-kecilan seperti kami ini, belum lagi efek harga-harga seperti tepung, mie instan, telur, dan minyak goreng yang naik pascakenaikan BBM ini. Alangkah baiknya jika dipermudah beli gas elpiji di pangkalan, jangan dipersulit," tutup Mutadin.