RK ONLINE - Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Kepahiang memastikan bahwa, pada tahun 2022 ini tidak ada kelanjutan pembangunan proyek waterpark atau wanaha air yang berada di Desa Air Sempiang, Kecamatan Kabawetan. Lantaran untuk melanjutkan pembangunan ke tahap II, Disparpora Kabupaten Kepahiang tidak memiliki anggaran. Sehingga pembangunan pun sejauh ini terhenti pada tahap I yang nilai pembangunannya
sudah menyedot uang rakyat mencapai Rp 15 miliar. Sementara untuk menyelesaikan pembangunan waterpark tersebut, masih dibutuhkan anggaran hingga Rp 57 miliar lagi. Kepala Disparpora Kabupaten Kepahiang, Tedy Adeba, ST dikonfirmasi wartawan Radar Kepahiang, tidak menapik jika pembangunan waterpark terhenti di tahap I karena tidak punya anggaran. Meskipun demikian, Tedy menyebutkan bahwa pihaknya berkayakinan kalau bangunan-bangunan yang sudah dibangun di lokasi waterpark, tidak akan menjadi bangunan sia-sia, lantaran akan segera dimanfaatkan.
Dikatakan dia, pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah pelaku usaha bidang objek wisata, terkait rencana pengelolaan kawasan waterpark tersebut. "Kita harus mengelola bangunan yang sudah ada, sebab jika tidak dikelola takutnya nanti bangunan yang ada cepat rusak. Pengelolaan yang dimaksud yakni pemanfaatan bangunan-bangunan, sambil menunggu pembangunan waterpark selesai 100 persen," kata Tedy.
Masih menurut Tedy, saat ini pihaknya juga masih mempelajari mekanisme pemanfaatan bangun-bangunan di kawasan waterpark. Selain itu, untuk menarik minat pengelola serta pengunjung, dimungkinkan akan ditambah beberapa spot wisata di kawasan waterpark seperti kuliner serta spot foto.
"Pembangunan terhenti sementara sebab kondisi keuangan Kabupaten Kepahiang pada tahun ini sangat sulit. Awalnya kita mengandalkan dana APBD, selanjutnya andalkan pinjaman daerah. Namun ternyata dalam perjalanannya tidak dapat diakomodir (Pinjaman daerah, red)," sampai Tedy.
BACA JUGA:Gandeng Investor Lanjutkan Pembangunan Waterpark
Dia menambahkan, beberapa bangunan yang sudah ada saat ini seperti gedung dan kolam akan dimaksimalkan pemanfaatannya. Kolam akan diisi air, supaya pengunjung bisa berenang, meski belum tuntas pembangunannya. "Terkait pembangunan instalasi airnya, itu sudah kita diusulkan di APBD 2023. Tujuannya
agar bangunan yang ada di waterpark khususnya kolam bisa difungsikan. Jadi kita optimis, walaupun belum tuntas sepenuhnya, pembangunan waterpark ini tetap bisa memberikan dampak dan manfaat bagi daerah melalui sumbangsi PAD," demikian Tedy.