Pengusaha Huller Meradang Minta Perhatian

Rabu 21-09-2022,12:13 WIB
Reporter : Reka Fitriani
Editor : Hendika

RK ONLINE - Tidak hanya kalangan sopir truk saja, kenaikan harga BBM jenis Solar baru-baru ini ternyata juga berimbas kepada masyarakat yang memiliki usaha mesih Huller atau penggilingan kopi dan padi.

 

Bukan hanya mengeluhkan harganya yang melambung tinggi, sulitnya untuk mendapatkan BBM jenis Solar di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu saat ini juga membuat masarakat yang berpegang hidup dengan usaha mesin Huller ini semakin meradang.

 

Sama seperti yang terjadi dengan kalangan sopir truk beberapa waktu lalu, masyarakat yang berprofesi ini juga mengharapkan perhatian dan dukungan dari Pemkab Kepahiang dan DPRD Kabupaten Kepahiang. Sebab sektor usaha Huller harusnya terus beroperasi meski tidak sedang musim padi maupun kopi. Dengan harapan mampu menggerakkan perekonomian masyarakat. 

BACA JUGA:Di Kepahiang Polisi Bakar 'Sarang' Judi Sabung Ayam

Seperti yang disampaikan Juni, seoarang pengusahan huller Putra Adira Desa Pelangkian, Selasa 20 September 2022. Dirinya mengungkapkan jika seharusnya pemerintah daerah dan DPRD memberi kebijakan berupa pemberian kartu khusus agar para pengusaha Huller dapat membeli BBM di SPBU menggunakan jerigen. 

 

"Harapan kita pemerintah ada solusi yang berpihak kepada kami pengusaha Huller sesuai dengan izin usaha. Yakni dipermudahnya dalam pembelian BBM jenis Solar di SPBU. Karena saat ini sama sekali tidak diperbolehkan menggunakan jerigen (Membeli BBM di SPBU). Akibatnya saya dan pengusaha Huller lainnya kesulitan untuk beroperasi," ungkap Juni.

 

Untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar lanjutnya, terpaksa menyewa kendaraan untuk dapat membeli Solar di SPBU. Tentu ini membuat modal yang harus dikeluarkan jauh lebih besar dari biasanya. Karena menurut Juni, rata-rata dalam seharinya, baik kopi maupun padi yang digilling di Huller miliknya mencapai 700 Kg hingga 1 ton/hari

 

"Adanya Huller ini tentu juga membantu masyarakat petani padi dan kopi. Kebutuhan solar yang saya perlukan dalam sehari rata-rata sampai dengan 4 jerigen isi 20 liter. Sejauh ini saya terpaksa menyewa mobil orang untuk bisa beli solar di SPBU," jelas Juni.

BACA JUGA:Lelang 32 Mobnas Disarankan Dibuat Paket

Senada dengan apa yang disampaikan Suherman, pengusaha Huller kopi di Desa Pagar Gunung. Dirinya mengatakan kalau untuk mendapatkan Solar, setiap harinya dia terpaksa membeli Solar di luar SPBU (Pengecer) dengan harga yang lebih mahal. Dia juga berharap, pemerintah ikut memperhatikan kesulitan yang dirasakan oleh para pengusaha Huller saat ini. 

Kategori :