RK ONLINE - Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsiapan (DPK) Provinsi Bengkulu menggelar kegiatan Stakeholder Meeting (SHM) Provinsi Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, Kamis (4/8).
Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus Perpusnas RI, Dr. Drs. Upriyadi, SS, M. Hum menyampaikan, kegiatan yang dilaksanakan merupakan salah satu upaya memaksimalkan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial yang telah dilaksankan dari tahun 2018 hingga sekarang.
Program transformasi perpustakaan berbasis inklusi ini sendiri bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan perpustakaan, penggunaan layanan oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan membangun komitmen maupun dukungan stakeholder untuk transformasi perpustakaan yang berkelanjutan. Dengan harapan dapat terciptanya masyarakat sejahtera melalui program yang ada.
"Perpustakaan tidak hanya menjadi tempat membaca, namun sebagai pusat berkegiatan masyarakat, disana masyarakat dapat menggunakan koleksi perpustakaan untuk mengembangkan potensi daerahnya masing-masing serta mengimplementasikan keterampilan dengan koleksi yang ada," ungkap Upriyadi usai membuka kegiatan SHM provinsi.
Ia menambahkan, kegiatan ini adalah kegiatan mempertemukan para pemangku kepentingan (stakeholder) untuk dapat berkolaborasi atau bersinergi dalam membangun literasi masyarakat.
Kolaborasi dan sinergi yang bisa dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak dan mendorong tugas pokok dan fungsi ataupun tujuan dari setiap stakeholder. Kolaborasi yang bisa diberikan dapat berupa kerjasama program, sumber daya manusia, barang dan material.
"Hari ini (kemarin, red) kita undang stakeholder meeting untuk bagaimana menguatkan kolaborasi karena perpustakaan dan pustakawan tidak bisa berdiri sendiri sehingga ada kerjasama dengan stakeholder lainnya," papar Upriyadi.
Adapun tujuan dari pelaksanaan SHM Provinsi adalah untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi stakeholder dalam membangun literasi masyarakat melalui transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Selain itu kegaitan yang dilaksanakan merupakan bagian dari upaya menciptakan ekosistem pendukung bagi pelaksanaan program di level provinsi, kabupaten hingga tingkat desa.
Ditahun ini SHM Provinsi dilaksanakan di 33 provinsi secara tatap muka, yang dibagi dalam 5 gelombang dimana setiap gelombang dilaksanakan di 6 hingga 7 provinsi.
Kegiatan yang dilaksankan juga merupakan rangkaian dari siklus tahunan pelaksanaan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.
Sementara itu, Kepala DPK Provinsi Bengkulu, H. Meri Sasdi, M.Pd menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada Perpusnas khususnya kepada kepala pusat pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus Perpusnas RI, Dr. Drs. Upriyadi, SS, M.Hum yang memberikan motivasi dan pengarahan kepada jajaran dan stakeholder di Bengkulu. Dirinya berharap kegiatan yang dilaksankan dapat berdampak positif bagi Bengkulu kedepannya, terutama dalam mewujudkan program-program nasional maupun program dari Pemerintah Provinsi Bengkulu dan DPK Provinsi Bengkulu.
"Harapan kita program secara nasional maupun program dari gubernur Bengkulu dapat sukses terselenggara di wilayah Provinsi Bengkulu. Seperti halnya Peraturan Gubernur (Pergub) nomor 30 tahun 2019 tentang transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial terkait program 1 desa/kelurahan dapat sukses. Dan tentunya hasil akhir dari kegiatan kita harapkan yakni literasi untuk kesejahteraan masyarakat dapat terwujud," demikian Meri. (gju)