RK ONLINE - Serangan hama tikus masih menghantui petani yang melaksanakan turun Musim Tanam kedua (MT-II) tahun 2022. Khususnya pada MT-II pada segmen kedua dan ketiga. Hal itu tak terlepas dari puncak perkembangbikan hama tikus yang diklaim terjadi pada Juni.
Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperkan) Lebong, Hedi Parindo, SE mengatakan MT-II pada segmen pertama dilaksanakan pada bulan Maret lalu di Desa Tabeak Dipoa Kecamatan Lebong Sakti.
Pelaksanaannya dinilai pada waktu yang tepat tanpa adanya serangan hama. Hal itu dibuktikan dengan hasil panen yang sudah dilaksanakan dengan persentase mencapai 50 persen. Kemudian segment kedua penanama di bulan April di Desa Tabeak Dipoa, Limaufit, Magelang Kecamatan Lebong Sakti dan Tangua Kecamatan Uram Jaya.
"MT2 pada segment kedua kita membutuhkan perjuangan yang berat untuk bisa mencapai keberhasilan. Sebab untuk di Desa Limaufit fan Magelang sudah terdapat serangan hama tikus dengan skala besar, bahkan dengan luas lahan kurang lebih 1,5 hektar rusak berat diserang hama tikus dalam satu hari, " jelasnya.
Ia tak menampik pelaksanaan MT-II pada segment kedua sedikit mengalami kegagalan. Karena dari hasil kajian pihaknya, populasi perkembangan hama tikus itu puncaknya menyerang tanaman padi di bulan Juni. Puncak perkembangan populasi hama tikus dibulan ini juga akan menjadi cacatan pihaknya sebagai evaluasi pelaksanaan MT-II ditahun berikutnya.
"Sedangakan untuk segment ketiga, saat ini sudah memasuki pengolahan lahan dan penyemaian bibit. Yang tidak menutup kemungkinan dalam waktu dekat sudah tuntas dilakukan penanaman, " terangnya.
Di segmen ketiga ini pihaknya akan terus melakukan pemantauan serta meberikan pendampingan terhadap para petani yang turun tanam. Tujuannya untuk mengetahui perkembangan hama tikus apakah masih tetap terjadi lonjakan serangan hama atau tidak.
"Sejauh ini serangan hama tikus baru terjadi di Desa Limaufit dan Magelang. Mudah-mudahan serangan hama tikus ini hanya terjadi di segment kedua, sehingga di segmen ketiga bisa melakukan panen dengan hasil maksimal, " singkatnya.
Pewarta : Eko Hatmono/Krn