RK ONLINE - Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Edwar Samsi, S.Ip, MM menyarankan Dinas PUPR Provinsi Bengkulu untuk mengajukan anggaran ke pemerintah pusat untuk pembangunan tahap 2 jembatan Suro Bali yang berlokasi di Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang.
Pasalnya, pada tahap I TA 2021 melalui APBD Provinsi Bengkulu dengan alokasi anggaran senilai Rp 1,6 miliar, baru sebatas membangun tanggul pada sisi kiri kanan dan seberang jembatan saja. Sementara akses dan lantai dasar jembatan belum dibangun, yang saat ini masih berlantai kayu.
Pada tahun anggaran 2022 ini karena keterbatasan anggaran Pemerintah Provinsi Bengkulu, dikatakan Edwar, belum mampu mengakomodir infrastruktur pembangunan di Kabupaten Kepahiang seperti melanjutan pembangunan jembatan Desa Suro Bali.
"Tahun 2021 lalu dianggarkan Rp 1,6 miliar dari APBD provinsi untuk tahap pertama pembangunan jembatan Desa Suro Bali. Karena keterbatasan anggaran pada tahun ini, sehingga belum dianggarkan kembali. Namun kita menyarankan agar Dinas PUPR Provinsi Bengkulu mengajukan pada ke pusat agar dapat dibangun melalui APBN pada tahun mendatang," jelas Edwar.
Dia melanjutkan, pada tahun anggaran 2022 ini tidak memungkinkan bagi Pemprov Bengkulu untuk menganggarkan kembali pembangunan jembatan Desa Suro Bali lantaran masa tahun anggaran sudah berjalan. Hanya saja, peluang melanjutkan pembangunan jembatan tersebut bisa terealisasi apabila nanti pemerintah pusat mengalokasikan anggaran pembangunanannya.
"Dinas PU Provinsi kita minta terus berkoordinasi terkait usulan anggaran pembangunan jembatan Desa Suro Bali, dengan harapan dapat terrealisasi pada tahun 2023," papar Edwar.
Untuk diketahui, jembatan Desa Suro Bali ini merupakan jembatan penghubung desa dan akses perekonomian masyarakat yang bergerak setiap harinya.
Pewarta : Reka Fitriani/Krn