RK ONLINE - Dalam beberapa hari terakhir cabai mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan dan menyebabkan keresahan di tengah-tengah masyarakat. Pasalnya cabai merupakan salah satu kebutuhan untuk aneka masakan, sehingga dengan kenaikan harga tersebut membuat masyarakat kewalahan.
Sebagai pihak yang mengontrol harga pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bengkulu menyebut kenaikan harga cabai di pasaran disebabkabkan ketersediaan cabai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selalu kurang.
"Kebutuhan pasar selalu kurang, dipengaruhi seperti naiknya biaya produksi karena pandemi Covid-19. Cuaca kita saat ini juga berpengaruh pada tanaman cabai, dimana banyak yang tidak tumbuh optimal," kata Kepala Disperindag Provinsi Bengkulu, Itu. Yenita Syaiful, M.Si, Senin (20/6).
Lebih lanjut, menanggapi adanya informasi jika cabai dikirim produksi pertanian Bengkulu yang di jual keluar daerah seperti Sumatra Selatan dan Jambi, dirinya belum mendapatkan informasi tersebut. Namun dirinya mengakui, hal tersebut bisa terjadi lantaran sesuai dengan hukum pasar para pedagang akan menjual pada harga yang lebih tinggi.
"Mungkin saja begitu, karena pedagang inikan siapa yang membeli dengan harga yang tinggi mereka akan datang kesana. Tapi hampir semua daerah untuk harga cabai saat ini sedang tinggi," ungkap Yenita.
Pihak Disperindag juga belum bisa mengambil tindakan untuk menghentikan penjualan cabai keluar daerah, apalagi sebelumnya tidak ada kebijakan yang melarang pedagang menjual keluar daerah.
"Kita tidak bisa menghalangi hal tersebut. Namun terkait kenaikan harga cabai ini akan segera kita tangani dan berkoordinasi dengan dinas dan lembaga terkait untuk mengambil kebijakan mengantisipasi kenaikan harga cabai berkelanjutan," pungkas Yenita.
Pewarta : Gatot Julian/Krn