BENGKULU – Walikota Bengkulu Helmi Hasan memiliki keinginan kuat agar seluruh masyarakat Kota Bengkulu di vaksin dari tahap 1 hingga 2. Oleh karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) makin mengencarkan vaksinasi dengan berbagai strategi, sehingga target herd immunity tercapai di Kota Bengkulu.
Helmi juga menyempatkan diri menyambangi beberapa tempat, seperti sekolah untuk melakukan sosialisasi dan memastikan percepatan vaksinasi disekolah tersebut.
Seperti Senin (25/10/2021), Helmi bersama bersama Kejari Bengkulu Yunitha Arifin, Pasi Intel Mayor Arh Asep Sepriadin, Sekretaris Daerah Arif Gunadi, Plt Asisten I Eko Agusrianto, Asisten II Saipul Apandi, Camat Ratu Agung Subhan Gusti Hendri dan Lurah Lempuing Guri Srihono mengunjungi SMAN 1 Kota Bengkulu untuk memberikan sosialisasi kepada seluruh siswa/i yang hendak melakukan vaksin, walaupun sekolah ini di bawah naungan Provinsi, tetapi warganya ialah merupakan warga kota.
“Kita ingin di kota ini 100 persen warga sudah divaksin. Karena ini penting dan bagi pemerintah, bagi pak presiden, pak gubernur dan kita semua hal ini sangatlah penting untuk menjaga kesehatan masyarakat. Ini menjadi utama, apalagi anak-anak ini calon pemimpin bangsa ke depan, jadi mereka tak boleh sakit, dan harus tetap belajar untuk menggapai cita-citanya,” jelas Helmi.
Kata Helmi, masyarakat harusnya bersyukur karena saat ini vaksin masih gratis dan tidak berbayar. “Bersyukur bapak presiden murah hati memberi vaksin gratis kepada 260 juta kurang lebih penduduk indonesia, miliar anggaran telah dibayarkan untuk ini. Tapi, mungkin di awal 2022 ini berbayar, jadi ini akan merugikan kita karena kalau mau vaksin sekali sekitar 400 ribu, dua kali 800 ribu. Dan juga kalau di Jakarta sana masuk mall saja harus sudah vaksin, sekalipun itu Walikota,” ungkapnya.
Helmi juga menegaskan, sebelum berbayar, ia ingin seluruh masyarakat sudah di vaksin. “Tidak mungkin vaksin ini isinya racun, saya Walikota Bengkulu Helmi Hasan sudah 2 kali divaksin, alhamdulillah sekarang makin sehat, makan masih enak, tidur pun masih nyenyak. Makanya agar semua berjalan lancar, sosialisasi harus digencarkan agar berita-berita hoaks di luar sana tak lagi mempengaruhi proses vaksin,” tuturnya.
Helmi mencontohkan bahwa berita meninggal karena vaksin tak sepenuhnya benar. Menurutnya, meninggal itu bisa dimana saja, kapan aja dan sedang apa saja. “Meninggal itu bisa kapan saja, dimana saja dan sedang apa saja bisa terjadi. Jangan disalahkan dia sedang apa atau lagi apa, semua itu sampai karena sudah ditakdirkan begitu dan rezekinya sudah habis. Contohnya seperti imam di masjid Baitul Izzah, ia meninggal karena khotbah, apa ia kita harus takut untuk khotbah? Nah begitu juga dengan vaksin, jangan sampai hal itu membuat kita takut,” tambahnya
Agar semua berjalan tanpa kendala, Helmi ingin orangtua/wali murid dilibatkan agar semua siswa/i yang hendak divaksin mengantongi izin dan tidak ada kesalahpahaman ke depannya.
Sementara itu, Kepsek SMAN 1 Kota Bengkulu Apandi mengatakan, memang ada beberapa faktor yang menghambat vaksinasi di sekolahnya. “Kegiatan vaksinasi terus kita gencarkan, sama halnya seperti sekolah lain. Kita ada beberapa faktor yang mempengaruhui rendahnya vaksinasi, seperti masih adanya renovasi sekolah, kehadiran siswa hanya 50 persen dan hal lainnya. Tapi ini akan kita gencarkan, insya allah dalam waktu dekat semua sudah di vaksin,” jelas Apandi.
Ia menambahkan, kurang lebih dari 1000 siswa, sudah 600 siswa yang sudah melaksanakan vaksin tahap ke-1 dan yang belum akan dilakukan dalam waktu dekat.
(Rilis/MC Kota Bengkulu).