RK ONLINE - Sebanyak 17 ton beras bantuan Covid-19 ditemukan di Desa Belumai Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu, Minggu (06/12/2020) malam. Beras bantuan bagi masyarakat terdampak pandemi Covid-19 ini merupakan beras bantuan dari Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Rejang Lebong. Ini berdasarkan surat nota beras tersebut dikeluarkan oleh DKP Kabupaten Rejang Lebong. Kabid Konsumsi dan Keanekaragaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Rejang Lebong, Syahril Johan, SP dikonfirmasi, Senin (07/12/2020) menjelaskan, dirinya hanya menandatangani nota dinas beras yang ada di temukan warga di Desa Belumai I. Menurutnya, ia tidak mengetahui secara utuh mengenai beras bantuan itu. "Saya hanya diminta untuk menandatangani saja dan itu pun ibu Kabid Sidar yang meminta. Setahu saya juga seperti dikatakan ibu Sidar, beras 17 ton tersebut mau dibersihkan dengan cara penampian. Karena beras tersebut sudah mulai kutuan. Saya sempat bertanya kenapa harus saya yang menandatnagani, ibu Sidar mengatakan tidak apa - apa tandatangan saja. Jadi secara pasti beras itu diperuntukan untuk apa dan disalurkan atau tidak, ya saya tidak tahu," kata Syahril Johan. Sementara itu, Sidar yang menjabat sebagai salah satu Kabid di DKP Rejang Lebong saat dikonfirmasi mengarahkan untuk menanyakan penemuan beras itu ke Kepala DKP Rejang Lebong, Taman, SP. Karena menurutnya, Taman lebih mengerti mengenai beras bantuan Covid-19 tersebut. "Tanya pak Kadis saja, dia lebih mengetahui," singkat Sidar. Kepala DKP Rejang Lebong, Taman, SP dikonfirmasi membenarkan kalau beras tersebut merupakan beras bantuan Covid-19 untuk masyarakat. Diketahui, masyarakat di Kecamatan Kota Padang sendiri belum mendapatkan bantuan apa pun. "Beras itu merupakan beras bantuan Covid-19 yang disalurkan kepada masyarakat Rejang Lebong. Kalau pun itu ada di Desa Belumai I, karena kita saat ini ada kerja sama dengan pembersih beras. Sebab beras tersebut sudah cukup lama, sehingga perlu kita bersihkan," terangnya. Taman juga mengatakan, beras tersebut banyak sekali kutunya sehingga harus ditampi dan dibersihkan. Sementara Desa Belumai I adalah mitra DKP Rejang Lebong karena Desa Belumai I mendpatkan bantuan berupa alat pembersih beras. "Karena anggaran kami di DKP ini terbatas, maka pembersihan beras bantuan itu kita lakukan di Desa Belumai. Soal ada kecamatan yang tidak mendapatkan bantuan apa - apa, itu karena tidak mengusulkan bantuan. Saya juga sangat terkejut melihat hal ini," ujarnya. Terpisah, Kepala Bulog Cabang Rejang Lebong, M Ade Saputra, SE menerangkan, pihaknya tidak pernah menyalurkan beras bantuan kerjasama dengan dinas di Desember 2020 ini. "Kita tidak pernah menyalurkan beras bantuan, baik itu BPNT atau pun PKH. Jika pun ada kerjasama penyaluran beras yang kami lakukan dengan DKP Rejang Lebong, itu di bulan April 2020 lalu. Jumlahnya 59.213 Kilogram beras, langsung diambil dan dibawa DKP Rejang Lebong ke gudang mereka. Harga beras per Kilogram Rp 9000. Karena tipe yang dibeli DKP pada April lalu merupakan beras Medium Komersil," sampai Ade. Ade menuturkan, beras yang sudah dibeli dan dikeluarkan dari gudang Bulog dengan waktu yang lama tidak dapat dikembalikan lagi dan tidak lagi menjadi tangung jawab Bulog. "Beras itu kan sudah dikeluarkan dari gudang Bulog dan dibawa ke gudang DKP, itu bukan tanggung jawab kita lagi. Kami tidak mau nama Bulog disebut apalagi dilibatkan dalam temuan beras di Desa Belumai I tersebut. Kalau nama Bulog disebut - sebut, maka kami akan melaporkan hal ini ke pihak berwajib. Harus digaris bawahi, Bulog tidak penah menyalurkan bantuan apa pun pada bulan Desember ini," demikian Ade. Pewarta : Rahyadi Gultom Editor : Candra Hadinata
Ke Luar Dari Gudang Bulog April Lalu, 17 Ton Beras Bantuan Covid-19 Belum Dibagikan
Selasa 08-12-2020,02:27 WIB
Editor : Rakep Online
Kategori :