oleh: Heru Pramana Putra
SEPERTI wilayah lain penyelenggara Pemilu Kada serentak 2020, euforia (perasaan nyaman atau perasaan gembira yang berlebihan-KBBI,red) juga terasa di Kabupaten Kepahiang. Tensinya makin meningkat, pascapendaftaran bakal calon bupati/wakil bupati.
Baca juga https://radarkepahiang.id/cari-buah-di-pesta-kawinan/ Ada dua pasang calon terdaftar dengan nomor urut 01 Ujang - Daus dan Paslon nomor urut 02 Dayat-Nata. Riak kegembiraan juga telah tergambar sejak hari pendaftaran dibuka lalu.
Sejenak, rasa cemas terkungkung lama karena pandemi sejak Maret lalu coba ditepihkan. Kehidupan normal seolah hadir lagi. Saat itu, di jalanan, hilir-mudik lalu-lalang kendaraan para pendukung calon berseliweran lebih ramai.
Secara tidak langsung, putaran ekonomi rakyat mulai menggeliat. Lihat saja, pemilik warung-warung kecil di sekitar kumpulan massa tampak sibuk melayani pembeli. Belum lagi imbas multiplayer effect ekonomi lain ikut terangkat naik, berkat Pemilu Kada.
Mulai pesanan sablon kaos, atribut baliho melibatkan penjahit lokal, hingga pedagang eceran bensin pun dibuat ikut senang karena orderan meningkat.
Tak salah jika pemerintah berharap banyak Pemilu Kada 2020 dapat menahan laju resesi, yang diprediksi banyak para pengamat ekonomi belum berakhir selama pandemi ada.
Kembali ke kandidat. Dua Paslon Pemilu Kada Kabupaten Kepahiang , menjadi asa terakhir sekitar 120 ribuan penduduk Kabupaten Kepahiang.
Sebagai putra daerah terbaik, harapan besar rakyat Kabupaten Kepahiang sudah dibebankan ke pundak kedua pasangan. Sebagai petahana pun, Hidayat bersama pasangannya Nata dengan latar belakang pebisnis dan politisi tentunya tahu betul apa yang sebenarnya diinginkan rakyat.
Di masa kepemimpinan pertamanya, sederet prestasi sudah dihasilkan. Buktinya, jejeran piagam penghargaan hingga sejumlah catatan positif sebagai penanda sudah ada perubahan ke arah yang lebih baik, diperoleh.
Dengan latar belakang seorang birokrat, Hidayat paham betul bagaimana mengelola hingga menjalankan birokrasi efektif dan efisien.
Namun, harus diakui pula masih banyak PR yang belum diselesaikan. Terkecil adalah bagaimana membenahi pengelolaan sampah, penataan wajah kota hingga memaksimalkan beberapa sektor layanan publik.
Bagaimana dengan sang penantang, Ujang - Daus? Tak kalah menarik. Dukungan 6 Parpol di parlemen, plus 3 Parpol non parlemen menunjukkan sejauh mana kepiawaian keduanya di jalur politik.
Juga berlatar seorang pebisnis, Ujang Pupuk-sapaanya juga sudah paham bagaimana cara membuat ekonomi rakyat meningat.
Sebagai catatan, dirinya merupakan salah satu tokoh di balik layar yang ikut memenangkan Hidayat-Neti Herawati saat putaran Pemilu Kada sebelumnya. Dari sini menjadi gambaran, Ujang Pupuk sudah mumpuni bagaimana caranya menjadi pemenang.
Pun demikian dengan pasanganya Ir. Firdaus Djaelani. Sempat menjadi dewan provinsi Dapil Kepahiang, kemudian mundur karena mencalonkan diri saat Pemilu Kada edisi lalu juga menandakan, Firdaus merupakan sosok petarung dan siap tempur.
Lantas siapa yang terbaik? Adalah tugas kita semua menentukannya. Masih banyak waktu mempelajari apa saja kemampuan para kandidat, sebelum hari H pencoblosan 9 Desember nanti.
Jadilah pemilih yang baik, dengan menyalurkan hak pilih. Jadilah pemilih kritis, cerdas dan tak apatis. Jangan hanya karena ancaman hingga iming-iming tak seberapa, menodai nurani kita untuk memilih. (**)
penulis adalah Pemred Radar Kepahiang