RK ONLINE - Proses belajar secara daring atau online di masa pandemi ini mendapat tanggapan pro dan kontra dari wali murid. Tidak terkecuali dalam wilayah Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu Beberapa ada yang setuju dengan proses belajar secara online dengan alasan anak menjadi lebih sering berada di rumah dan terhindar Covid-19. Namun beberapa orang tua mengatakan tidak setuju dengan proses belajar online sebab pengeluaran semakin membengkak. Khususnya bagi mereka yang berada di pedalaman. "Harus beli paket internet agar tetap bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar. Nah di tempat kami ini juga, belajar daring terkendala jaringan internet," kata Siti Jina salah seorang wali murid di Desa Benuang Galing Kecamatan Seberang Musi Provinsi Bengkulu, Kamis (15/10/2020). Dikatakannya, beberapa siswa terpaksa mencari kos - kosan di kota. Namun ada juga yang tetap bertahan di desa. Setiap akan mengikuti belajar daring, mereka harus mendaki tebing untuk mendapatkan koneksi internet yang stabil. "Anak saya yang kelas 5 SD tetap belajar di sini. Pengeluaran semakin membengkak untuk paket data internet. Memanh beberapa bulan terakhir ada bantuan kuota gratis dari pemerintah. Sedangkan anak saya yang kelas 1 SMA, itu harus mencari kos - kosan di kota karena tugasnya banyak. Tidak mungkin bisa dikerjakan kalau jaringan internet buruk di desa," jelas Siti Jina. Kabid Pembinaan Ketenagaan Dikbud Kabupaten Kepahiang, Zikrullah, S.Pd, M.Pd mengatakan, untuk sementara ini belajar harus dilakukan guna mencegah penularan Covid-19 di lingkungan sekolah. "Memang pada praktiknya agak kurang efektif karena tidak bertatap muka secara langsung. Namun untuk sementara hanya ini cara terbaik, dan ini pun juga sudah menjadi aturan pemerintah," kata Zikrullah. Pewarta : Jimmy Mayhendra Editor : Candra Hadinata
Karena Belajar Online, Wali Murid di Pedalaman Tekor, Anak Terpaksa Ngekos di Kota
Kamis 15-10-2020,08:24 WIB
Editor : Rakep Online
Kategori :