Tahun 2024 Ini Pemerintah Berencana Angkat 1,7 Juta Tenaga Honorer Menjadi ASN

Tahun 2024 Ini Pemerintah Berencana Angkat 1,7 Juta Tenaga Honorer Menjadi ASN

Tahun 2024 Ini Pemerintah Berencana Angkat 1,7 Juta Tenaga Honorer Menjadi ASN/--www.liputan6.com

Tahun 2024 Ini Pemerintah Berencana Angkat 1,7 Juta Tenaga Honorer Menjadi ASN

RK ONLINE - Pemerintah Indonesia berencana untuk mengangkat sebanyak 1,7 juta tenaga honorer menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) pada tahun ini. Jumlah ini dianggap proporsional mengingat jumlah tenaga honorer di Indonesia mencapai 2,3 juta.

 

Tetapi, rencana pengangkatan honorer menjadi ASN ini dihadapkan pada tantangan, terutama terkait nasib Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) setelah diangkat.

BACA JUGA:BKN Ungkap Alasan Seleksi CASN 2024, Kapasitas Lab Terbatas dan Jumlah Pelamar Mencapai 7 Juta Orang

Satriwan Salim, Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), mengungkapkan bahwa rencana ini bukanlah yang pertama kali. Pada tahun 2021, upaya serupa juga dilakukan, dan hingga Januari 2024, baru sekitar 700 ribu orang yang diangkat.

 

"Sampai saat ini, masih ada sekitar 62 ribu orang yang belum mendapatkan formasi. Mereka telah mengikuti serangkaian tes dan dinyatakan lolos, tetapi belum mendapatkan penempatan atau formasi di daerah masing-masing oleh pemerintah daerah," ujar Satriwan

 

Mengenai kesejahteraan, Satriwan berharap agar pemerintah memberikan perhatian khusus pada aspek ini. Dia menekankan bahwa pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa janji pemerintah untuk mengangkat 1 juta guru honorer menjadi ASN dalam tiga tahun (2021-2024) belum sepenuhnya terwujud.

BACA JUGA:Rahasia Hidup Lebih Teratur Hanya Dengan 5 Kebiasaan Sederhana

"Dari janji pemerintah pusat untuk mengangkat 1 juta PPPK, belum sampai 800 ribu yang diangkat. Jadi, apakah itu 1 juta atau 2 juta rekrutmen guru honorer menjadi ASN, yang penting harus ada kepastian hukum bagi mereka. Nasib mereka tidak boleh lagi ditentukan oleh ketidakpastian, dan kesejahteraan mereka harus dijamin," tambah Satriwan.

Sumber: