Benarkah Merantau Solusi Terbaik Merubah Nasib, Ini Kata Kepala Disperinaker Kepahiang!

Benarkah Merantau Solusi Terbaik Merubah Nasib, Ini Kata Kepala Disperinaker Kepahiang!

Benarkah Merantau Solusi Terbaik Merubah Nasib, Ini Kata Kepala Disperinaker Kepahiang!--Jimmy Mayhendra

Radarkepahiang.id - Setelah memastikan bahwa tidak ada satupun dari peserta asal Kabupaten Kepahiang yang lolos dalam program magang ke Jepang, Disperinaker Kepahiang mengimbau agar masyarakat jangan mudah putus asa.

Sebab menurut Plt. Kepala Disperinaker Kepahiang, Sudarno Kusuma, S.KM, masih ada banyak kesempatan bagi masyarakat, khususnya para pemuda yang ingin merantau ke luar negeri.

Tidak hanya melalui program magang saja, ada beberapa program lain yang memang sudah disiapkan oleh pemerintah untuk membawa para peserta ini bisa merantau ke luar negeri.

Hal ini bukan tanpa dasar, sebab menurut Sudarno merantau merupakan salah satu opsi terbaik bagi pemuda untuk mengubah nasib.

BACA JUGA:Harga Cabai Rawit di Pasar Kepahiang Makin 'Pedas', Tembus Rp 70.000 Perkilo

BACA JUGA:Kemenag Kepahiang Berantas Judi Online Hingga ke Madrasah Pelosok Desa

"Jangan putus asa, masih banyak program lain yang bisa dijalankan. Kalau memang mau mengubah nasib, merantau itu adalah salah satu pilihan terbaik," ujar Sudarno.

Hanya saja menurutnya, hal tersebut hanya berlaku bagi perantau yang tidak mudah goyah akan kilauan dunia alias hura-hura saja.

Sebab jika tujuan merantau adalah untuk mengubah nasib, maka perantau memang sebaiknya mengelola pengeluaran dan pemasukannya sebaik mungkin.

"Kalau pemasukan besar tapi pengeluarannya juga besar, ya sama saja. Ini hanya berlaku bagi orang-orang yang ingin sukses saja," lanjutnya.

Sekedar mengingatkan bahwa sebelumnya, Disperinaker Kepahiang, Provinsi Bengkulu memastikan bahwa tahun ini, tidak ada satupun warga Kabupaten Kepahiang yang lulus program magang ke jepang.

BACA JUGA:Los Kosong Bisa Jadi Solusi Atasi Kemacetan di Pasar, Begini Penjelasan Disperkop UKM Kepahiang

BACA JUGA:Belum Ada Calon yang Ditetapkan, Penertiban APK Belum Jadi Tugas Bawaslu!

Sudarno menuturkan bahwa dari total 8 peserta yang mengumpulkan berkas, 5 diantaranya melaju ke tahapan tes.

Semua tes dilalui dengan mulus oleh para calon peserta magang ke Jepang asal Kabupaten Kepahiang ini, hingga tiba lah saatnya tes yang mungkin saja merupakan tes paling sulit.

Dianggap paling sulit lantaran 5 peserta yang masuk ke tahapan tes ini, seluruh ya gagal pada 1 tahapan ini saja. Tes ini menentukan apakah peserta layak atau tidak diberangkatkan ke negeri sakura itu.

Tahapan yang dimaksud adalah, tes bahasa jepang yang menjadi kunci paling krusial. Sayangnya tidak satupun dari peserta asal Kabupaten Kepahiang yang dinyatakan lolos pada tahapan ini

BACA JUGA:Polisi Panggil dan Periksa Pemilik 2 Unit Motor Bodong!

BACA JUGA:Ada Tunjangan Seperti PNS, Gaji Terbaru PPPK Dibagi Berdasarkan 17 Golongan

"Semua peserta gagal pada tes yang sama, yaitu tes bahasa jepang. Padahal inilah tahapan yang paling krusial," ujar Sudarno.

Menurut Sudarno, uji kelayakan bahasa jepang ini memang dibutuhkan sebab untuk mempermudah para peserta berkomunikasi dengan masyarakat di Jepang, terkhususnya rekan kerja.

"Memang kita harus mempersiapkan diri jika ingin magang ke Jepang itu, tidak cukup dengan kemauan saja, namun juga dengan kemampuan. Salah satunya adalah mampu menggunakan bahasa Jepang," tambahnya.

Dijelaskan Sudarno, meskipun seluruh calon peserta magang ke Jepang asal Kabupaten Kepahiang ini semuanya yang gagal. Namun bukan berarti mimpi untuk berangkat ke Jepang itu sudah sirna.

BACA JUGA:Ini Sederet Tugas yang Dibebankan Jika Tenaga Honorer Jadi PPPK

BACA JUGA:Kerap Disalahgunakan, Operasi Pekat Satpol PP Kepahiang Fokus di Jembatan Ring Road

"Masih ada pembukaan program berikutnya, tidak usah khawatir. Intinya sekarang harus banyak-banyak belajar, kuasai materi yang diberikan sebelumnya saat tes, lalu asah lagi bahasa jepangnya. Mudah-mudahan tahun depan banyak peserta kita yang lolos," pungkasnya.

Sumber: