Kasus IMS di Kepahiang Didominasi Anak Muda Hingga Usia Wajib Sekolah, Tajri: Banyak yang 'Jajan'
Kasus IMS di Kepahiang Didominasi Anak Muda Hingga Usia Wajib Sekolah, Tajri: Banyak yang 'Jajan'--Jimmy Mayhendra
Kasus IMS di Kepahiang Didominasi Anak Muda Hingga Usia Wajib Sekolah, Tajri: Banyak yang 'Jajan'
Radarkepahiang.id - Selain jumlah kasus yang belakangan meningkat pesat, Dinkes Kepahiang mengungkapkan kalau penderita Infeksi Menular Seksual atau IMS di Kepahiang saat ini, didominasi anak muda hingga hingga usia wajib sekolah.
Berdasarkan catatan Dinkes Kepahiang, kasus IMS di Kepahiang paling banyak diderita oleh masyarakat usia 20 tahun ke bawah. Bahkan beberapa diantaranya, adalah masyarakat yang masih berusia wajib sekolah, yakni remaja dengan usia 16 tahun.
BACA JUGA:Tanpa DAK, Tahun Ini Pasar Merigi dan Terminal Merigi Gagal Direvitalisasi Jadi Sentra Perdagangan
Kepala Dinkes Kepahiang, H. Tajri Fauzan, SKM, MSi menilai kalau selain pergaulan bebas dan minimnya pengawasan orang tua, faktor lainnya dari melonjaknya kasus IMS di Kabupaten Kepahiang juga dipicu oleh melejitnya perekonomian masyarakat Kepahiang saat ini.
Bahkan mahalnya harga kopi di Kabupaten Kepahiang saat ini, membuat sebagian masyarakat menjadikannya sebagai kesempatan untuk melakukan tindakan yang tidak senonoh.
"Karena merasa banyak uang, akhirnya disalahgunakan. Banyak yang "jajan" sembarangan dan tidak pakai pengaman sampai akhirnya, terjadi reaksi penularan IMS ini," ujar Tajri.
Menurut Tajri, untuk anak muda termasuk remaja masih sangat memerlukan pengawasan intens dari orang tua. Hal ini dibutuhkan sebagai upaya agar terhindar dari pergaulan bebas hingga prilaku menyimpang yang mengkhawatirkan.
"Memang harus selalu diawasi, tujuannya adalah agar anak tidak melampaui batasannya. Ini demi kebaikan mereka juga," lanjutnya.
Sumber: