Bansos Sering Tidak Tepat Sasaran, Dinsos Lakukan Pendataan Ulang DTKS

Bansos Sering Tidak Tepat Sasaran, Dinsos Lakukan Pendataan Ulang DTKS

Bansos Sering Tidak Tepat Sasaran, Dinsos Lakukan Pendataan Ulang DTKS--Jimmy Mayhendra

Bansos Sering Tidak Tepat Sasaran, Dinsos Lakukan Pendataan Ulang DTKS

Radarkepahiang.id - Menindaklanjuti adanya informasi dari masyarakat yang kerap mengeluhkan tentang Bantuan Sosial (Bansos) yang tidak tepat sasaran, Dinsos Kepahiang akhirnya mengambil sikap.

 

Kepala Dinsos Kepahiang, Helmi Johan, M.Pd menuturkan bahwa pihaknya akan melakukan pendataan ulang terhadap Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). DTKS sendiri merupakan basis data untuk program bantuan sosial (Bansos) dari pemerintah untuk masyarakat, baik pusat mauun daerah.

BACA JUGA:Ada Santunannya, Cek Sekarang Segini Besaran Gaji Pantarlih Pilkada 2024!

"Memang sudah seharusnya kita melakukan update DTKS, karena DTKS yang sekarang ini merupakan data lam dan belum pernah dilakukan update ulang sejak beberapa tahun terakhir," ujar Helmi.

 

Menurut Helmi, pendataan ulang terhadap DTKS ini adalah untuk mendapatkan update terbaru data masyarakat miskin di Kabupaten Kepahiang yang tergolong pantas menerima Bansos. Sebab perputaran perekonomian bisa saja berubah setiap tahunnya, sehingga bisa saja yang sebelumnya tergolong masyarakat miskin saat ini sudah terlepas dari rantai kemiskinannya.

BACA JUGA:Begini Penjelasan Satpol PP Terkait Kebutuhan Linmas Pilkada 2024 di Kepahiang!

"Bisa juga sebaliknya, sehingga bisa jadi Bansos itu malah tidak tepat sasaran. Sehingga memang sudah layak untuk kita perbaharui," lanjutnya.

 

Sementara itu Helmi juga mengatakan bahwa pendataan DTKS ini juga berfungsi untuk memastikan agar tidak ada masyarakat yang menerima Bansos berlapis atau tumpang tindih. Sehingga pembagian Bansos dapat disalurkan secara merata kepada masyarakat.

BACA JUGA:Ada 8.000 Eksamplar Bantuan Buku Untuk Masjid an Gereja

"Mudah-mudahan setelah data ini kita perbarui, Bansos bisa tersalurkan tepat sasaran," demikian Helmi Johan.

Sumber: