Puluhan Rumah Warga Desa Air Hitam Terendam Banjir Lagi!
Puluhan Rumah Warga Desa Air Hitam Terendam Banjir Lagi!--BPBD Kabupaten Kepahiang
Puluhan Rumah Warga Desa Air Hitam Terendam Banjir Lagi!
RK ONLINE - Setelah sebelumnya terjadi tahun 2019 lalu, baru-baru ini puluhan rumah warga Desa Air Hitam, Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu kembali terendam banjir.
Meskipun tidak sampai menimbulkan korban jiwa, musibah banjir yang terjadi di Desa Air Hitam Sabtu 10 Februari 2024 ini, menimbulkan banyak kerugian materil. Kali ini ketinggian banjir yang merendam rumah warga Desa Air Hitam Ini mencapai 1 meter atau setinggi dada anak usia remaja.
BACA JUGA:Logistik TPS Sulit Diberangkatkan, KPU Kepahiang: Hari Ini Sampai!
Terakhir diketahui jika musibah serupa dengan dampak yang jauh lebih luas dan banyak, terjadi di Desa Air Hitam pada tahun 2019 lalu.
Kabid Penanggulangan Bencana dan Logistik BPBD Kabupaten Kepahiang, Intan Haerani, SP menuturkan bahwa banjir yang terjadi kali ini, merendam sebanyak 66 unit rumah warga Desa Air Hitam yang di dalamnya, terdapat ratusan jiwa.
BACA JUGA:Hadiri Apel Gabungan Operasi Mantap Brata Nala, Wabup Optimis Pemilu 2024 Berlangsung Kondusif
"Dari hasil pantauan kami, banjir yang terjadi hari Sabtu lalu ini merendam sebanyak 66 rumah warga Desa Air Hitam. Masing-masing terdiri dari 36 rumah warga dusun 1 dan 30 unit rumah warga dusun 2," ujar Intan, Senin 12 Februari 2024 pagi.
Bukan hanya rumah saja, Intan mengakui kalau banjir setinggi 50 cm - 1 M ini, mengakibatkan kerusakan pada 2 bangunan sarana prasarana umum seperti Polindes dan 20 hektare persawahan. Sebagai akibatnya, sawah warga yang sebelumnya sudah ditanami padi tersebut, terancam gagal panen.
BACA JUGA:Hadiri Apel Gabungan Operasi Mantap Brata Nala, Wabup Optimis Pemilu 2024 Berlangsung Kondusif
"Area tanaman Palawija berupa jagung yang usianya 1,5 bulan juga terendam banjir setinggi 50 Cm itu," demikian Intan.
Meskipun saat ini kondisi banjir telah berangsur surut, bukan berarti permasalahan ini akan hilang begitu saja. Sebab bukan tidak mungkin, peristiwa serupa akan kembali terjadi jika tidak ada penanganan yang serius.
Apa lagi di desa setempat, terdapat banyak anak-anak dan juga balita yang tidak dapat berenang sehingga bukan tidak mungkin sewaktu-waktu keselamatan mereka dapat terancam dan bencana banjir ini dapat memakan korban jiwa.
Sumber: