Pernakah Merasa Seperti Pernah Mengalami Sesuatu yang Baru Saja Terjadi, Ini Pengertian De Javu!
Pernakah Merasa Seperti Pernah Mengalami Sesuatu yang Baru Saja Terjadi, Ini Pengertian De Javu!--DOK/Net
Pernakah Merasa Seperti Pernah Mengalami Sesuatu yang Baru Saja Terjadi, Ini Pengertian De Javu!
RK ONLINE - Pernahkan kamu merasakan suatu peristiwa baru namun seakan-akan pernah terjadi di masa lalu. Kamu bahkan bisa mengingat peristiwa itu secara detil dan menebak apa yang akan terjadi selanjutnya. Mungkin saja saat ini kamu sedang mengalami De Javu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Radarkepahiang.id, De Javu adalah kondisi ketika seseorang merasa sudah pernah mengalami sesuatu padahal belum pernah atau baru mengalaminya saat itu juga. Misalnya, ketika seseorang baru pertama kali mendaki gunung, tapi merasa seolah sudah pernah melakukan hal itu sebelumnya.
De Javu berasal dari bahasa Prancis “déjà vu” yang berarti sudah pernah melihat. Fenomena ini sering kali dialami oleh orang yang berusia muda (15–25 tahun) serta orang yang sering mengalami lucid dream (mimpi sadar).
BACA JUGA:H-4 Pemilu 2024, Satpol PP Pastikan Ribuan Linmas Pemilu Dalam Kondisi Fit
De Javu adalah istilah yang sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat. Bahkan, hampir semua orang di seluruh dunia pasti pernah mengalami De Javu. Namun, belum banyak yang mengetahui bagaimana hal ini bisa terjadi.
Meskipun De Javu adalah hal yang normal, terkadang kondisi ini juga dapat menjadi tanda dari suatu penyakit tertentu, seperti demensia, epilepsi, dan migrain dengan aura.
Penyebab Dejavu
Hingga kini, belum diketahui secara pasti apa penyebab dejavu. Namun, fenomena ini telah dikaitkan dengan beberapa teori dan kondisi medis tertentu. Berikut masing-masing penjelasannya.
BACA JUGA:Mau Ikut Program Magang ke Jepang, Lengkapi 17 Syarat Ini!
1. Teori Split Perception
Teori ini menyebutkan bahwa penyebab dejavu adalah adanya ingatan atau memori yang dibentuk oleh otak ketika seseorang melihat sesuatu secara sekilas, yang bisa saja terjadi tanpa disadari pada dua waktu atau dua kesempatan yang berbeda.
Mudahnya begini, misalnya Anda sedang berkendara dan melewati area tertentu. Namun, karena harus fokus berkendara dan memperhatikan jalan di depan, Anda hanya melihat area tersebut secara sekilas lalu melupakannya.
Pada saat itu, otak mulai membentuk memori mengenai hal-hal yang Anda lihat, sekalipun dengan informasi terbatas. Jadi, begitu Anda melewati kembali area tersebut di waktu yang berbeda, Anda merasa sudah pernah melihatnya, padahal hal tersebut mungkin hanya merupakan lanjutan dari pengalaman Anda yang sama sebelumnya.
Sumber: