Pemprov Bengkulu Optimis Turunkan Stunting
DOK/RK : FORUM : Wakil Gubernur Bengkulu Dr. H. Rosjonsyah, S.IP, MM membuka Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting, Kamis (16/2).--
RK ONLINE - Dalam upaya mengoptimalkan program dan percepatan angka penurunan stunting serta evaluasi kinerja yang telah dilakukan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI menggelar Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting melalui Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) Tahun 2023, Kamis (16/2).
Kegiatan dibuka langsung Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Bengkulu, Dr. H Rosjonsyah, S.IP, M.Si serta dihadiri perwakilan BKKBN RI, ketua TPPS se-Provinsi Bengkulu, jajaran Forkopimda provinsi dan kabupaten/kota, kepala OPD, instansi vertikal dan pihak terkait lainnya.
Wakil Gubernur Bengkulu sekaligus Ketua TPPS Provinsi Bengkulu, Dr. H. Rosjonsyah, S.IP, M.Si menyampaikan dalam percepatan penurunan angka stunting di wilayah Bengkulu dirinya bersama jajaran terus mengoptimalkan dan mengejar target penurunan. Walaupun perkembangan angka stunting di wilayah Bengkulu untuk tahun 2022 belum bisa mencapai target nasional karena dari angka 22,1 persen baru bisa diturunkan menjadi angka 19,8 persen atau hanya turun 2,3 persen, sedangkan target nasional di angka 18,86 persen.
Selain itu, berdasarkan data hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) ada kenaikan prevalensi stunting di 5 wilayah di Bengkulu tahun 2022. Yakni Kabupaten Kepahiang, Bengkulu Selatan, Bengkulu Utara, Mukomuko dan Kaur. Dengan demikian masih membutuhkan kerja keras untuk menurunkan angka stunting dan mencapai target penurunan stunting di angka 12,55 persen di tahun 2024.
"Secara umum angka stunting kita turun walaupun target tidak tercapai di tahun 2022 dan ada kenaikan prevalensi di 5 kabupaten. Kita optimis dengan kolaborasi dan kerja sama semua tim percepatan penurunan stunting serta semua pihak tahun 2024 dapat mencapai target penurunan angka stunting,'' sampai Rosjonsyah.
Wagub menyebut dalam percepatan penurunan angka stunting telah dibentuk tim percepatan mulai dari tingkat provinsi, kabupaten/kota hingga tingkat desa. Selain itu membentuk tim pendampingan keluarga, pengangkatan bapak asuh, hingga program lainnya. Namun ia menilai memang masih banyak kendala yang dihadapi dan diperbaiki.
"Kita bersama tim percepatan melakukan roadshow terus, namun saya lihat masih ada juga ketua TPPS di daerah yang masih setengah hati dan belum maksimal kinerjanya. Hal ini terus kita koordinasikan agar percepatan penurunan angka stunting dapat optimal," ujarnya.
Sumber: