Di KTT COP27, PLN Paparkan Strategi Pembiayaan Wujudkan Transisi Energi di Indonesia

Di KTT COP27, PLN Paparkan Strategi Pembiayaan Wujudkan Transisi Energi di Indonesia

Istimewah--

"Jadi pada dasarnya ada beberapa aspek, jangka pendek, jangka panjang dan kami juga mengembangkan ekosistem serta membangun kemampuan baru. Juga mendukung teknologi. Dan kita membutuhkan investasi lebih dari USD700 miliar untuk mencapai NZE pada 2060 nanti," ucapnya dalam sesi diskusi Financing for Energy Transition, Minggu 6 November 2022 lalu.

 

Dari sisi pembiayaan, PLN telah mendapatkan kepercayaan dari lembaga keuangan untuk mengamankan keberlanjutan pembiayaan program transisi energi. Namun, kebutuhan anggaran cukup besar, sehingga PLN tetap memerlukan dukungan tambahan untuk mencapai NZE.


Istimewah--

PLN telah menerbitkan dokumen Pernyataan Kehendak atas Kerangka Kerja Pembiayaan Berkelanjutan atau Statement of Intent on the Sustainable Financing Framework, sebagai salah satu strategi perseroan untuk mendapatkan Green Financing. 

 

Melalui skema Energy Transition Mechanism (ETM), PLN bersama pemerintah Indonesia menawarkan skema investasi yang inklusif untuk mencapai target dekarbonisasi.

 

PLN juga telah mendapatkan dukungan finansial sebesar USD500 juta dari perbankan internasional dengan mendapatkan jaminan dari Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA) yang merupakan anggota dari Grup Bank Dunia. 

BACA JUGA:Edukasi Tentang Operasional PLTA dan Proses Bisnis Kelistrikan PLN UPDK Bengkulu Pada Pelajar SMAN 1 Kepahiang

PLN juga memperoleh pembiayaan dari program Sustainable and Reliable Energy Access Program dari Asian Development Bank (ADB) sebesar USD 600 juta.

 

Kemudian PLN juga memperoleh dana pinjaman sebesar USD 610 juta dari World Bank untuk proyek Pumped Storage PLTA sebesar 1.040 MW. 

 

Proyek ini merupakan Pilot Project PLN dalam pengembangan PLTA Pumped Storage di Indonesia.

Sumber: