Tekan Inflasi, Dorong Subsidi Transportasi

Tekan Inflasi, Dorong Subsidi Transportasi

DOK/RK : Kepala djpb provinsi Bengkulu, M. Syarwan, SE, MM--

RK ONLINE - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Bengkulu mendorong pemerintah daerah untuk memberikan subsidi sektor transportasi dan pangan sebagai upaya menekan angka inflasi

"Kita terus mendorong pemda agar mengendalikan inflasi dan memberikan subsidi sektor-sektor penting dan berdampak seperti transportasi dan pangan untuk menjaga daya beli masyarakat. Supaya daya beli konsumen tidak semakin tergerus nantinya. Kabarnya bantuan untuk subsidi transportasi masih berproses oleh teman-teman di daerah, " kata Kepala Kanwil DJPb Provinsi Bengkulu, M. Syarwan,SE, MM. 

Ia menambahkan, bantuan subsidi transportasi nantinya bisa langsung disalurkan oleh Pemda ke pemilik-pemilik kendaraan angkutan umum atau kendaran yang mengankut barang-barang konsumsi dan  lainnya. 

"Bisa diberikan langsung uang tunai kepada pemilik-pemilik kendaraan angkutan umum dan angkutan konsumsi lainnya. Mungkin ini yang masih dibahas teman-teman dari Pemda," sampainya. 

Syarwan menambahkan, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Pemda bisa melakukan pemanfaatan 2 persen Dana Transfer Umum (DTU) baik dari Dana Alokasi Khusus (DAK) atau Dana Alokasi Umum (DAU) untuk membantu sektor transportasi dan tambahan perlindungan sosial sebagi upaya menekan inflasi daerah. 

"Kebijakan pengendalian inflasi di Bengkulu perlu berfokus kepada sektor transportasi makanan dan minuman yang berpotensi mengalami kenaikan, kebijakan tersebut bisa dilaksanakan melalui penggunaan BTT dan DTU 2 persen sebagai bantalan sosial pada Pemda," jelasnya.

 

BACA JUGA:Awasi Penyaluran BBM Subsidi

 

Dengan adanya bantalan sosial pada sektor transportasi ini diharapkan dapat menjaga perkembangan inflasi daerah akibat beberapa kebijakan seperti kebaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) awal September 2022 lalu. 

"Diharapkan dengan pemberian subsidi, inflasi atau harga-harga produk barang dan jasa tidak perlu naik terlalu cepat. Kalau diberikan kepada sektor transportasi, semoga peningkatan harga BBM tidak serta merta menjadi peningkatan dari ongkos transportasi di daerah-daerah," harap Syarwan.

Sumber: