Data UMKM Berlebih
DOK/RK : Kadis Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Kepahiang, Jan Johanes Dalos, S.Sos--
RK ONLINE - Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Kepahiang dialokasikan anggaran senilai Rp 1,4 miliar untuk menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk menahan laju inflasi tahun 2022, dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Anggaran dengan rincian Rp 150 ribu per penerima selama 3 bulan tersebut diakumulasikan hanya untuk 3.200 pelaku UMKM saja. Sementara data yang diterima Disdagkop UKM Kabupaten Kepahiang hingga Senin (10/10) kemarin mencapai 4.000-an.
Untuk meminimalisir terjadinya tumpang tindih penerima bantuan, Disdagkop UKM Kabupaten Kepahiang harus melakukan verifikasi dan validasi data yang masuk. Karena itu dapat dipastikan penyaluran BLT-BBM ini sedikit mengalami keterlambatan.
"Data yang kami terima banyak sekali. Bahkan sudah melebihi kapasitas anggaran yang dialokasikan, mencapai 4.000an data yang masuk. Sehingga harus diverifikasi dan divalidasi lagi. Karena anggaran Rp 1, 4 miliar itu hanya mampu mengakomodir sekitar 3.200 penerima manfaat saja," terang Kadisdagkop UKM Kabupaten Kepahiang, Jan Johanes Dalos, S.Sos.
Dengan demikian, dikatakan Jan Dalos, pihaknya harus memangkas jumlah data usulan UMKM tersebut dan harus disesuaikan dengan anggaran yang tersedia. Nantinya, setelah dilakukan verifikasi dan validasi data maka Disdagkop dan UKM akan menetapkan jumlah penerima manfaat dari program tersebut.
BACA JUGA:Dinas Perdagangan Verifikasi 3.268 Data UMKM
"Target penyalurannya memang Oktober ini sudah mulai disalurkan. Namun karena banyaknya data yang masuk dan harus diverikasi serta divalidasi, tentu memakan waktu lagi," ujar Jan Dalos.
Ia melanjutkan, skema penyaluran bantuan sosial BLT-BMM yang menyasar pelaku usaha kecil mikro dan menengah itu disalurkan melalui rekening penerima manfaat.
Sumber: