2030 Ditargetkan Bebas Penyakit Rabies
DOK/RK : VAKSINASI : Gubernur saat hadir dan mementau kegiatan vaksinasi rabies di UPTD Laboratorium dan Klinik Kesehatan Hewan Sawah Lebar Kota Bengkulu--
RK ONLINE - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu menargetkan di tahun 2030 mendatang wilayah Bengkulu terbebas dari penyakit Rabies. Rabies sendiri merupakan penyakit yang ditularkan oleh hewan seperti anjing, kucing, monyet, dan kelelawar kepada manusia melaui gigitan.
Target bebas dari penyakit rabies ini disampaikan Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rohidin Mersyah, MMA saat menghadiri dan memantau pelaksanaan Vaksinasi Rabies Dalam Rangka Memperingati World Rabies Day (WRD) Tahun 2022 di unit pelayanan terpadu daerah (UPTD) Laboratorium dan Klinik Kesehatan Hewan di Sawah Lebar Kota Bengkulu, Rabu (28/9) kemarin.
"Dalam mencapainya perlu penanganan terstruktur dari berbagai stakeholder, baik Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan maupun aparat setempat," kata Gubernur Rohidin.
Selain penanganan yang terstruktur dari semua pihak, pemetaan populasi disetiap wilayah juga perlu dioptimalkan. Hal ini agar aktivitas penanganan penyakit rabies seperti melaui vaksinasi dapat dilakukan secara menyeluruh.
"Jika hanya melaksanakan vaksinasi dengan jumlah vaksinasi yang terbatas dan tidak melakukan pemetaan secara menyeluruh, maka tidak akan bisa disimpulkan daerah tersebut telah terbebas dari Rabies atau tidak. Untuk itu, kita fokuskan dulu pada kabupaten mana dan kita petakan per desa dan kecamatannya, yang diikuti dengan tindakan di luar vaksin," ujar Gubernur Rohidin.
BACA JUGA:Kantor Bea Cukai Dukung UMKM di Pangsa Internasional
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dinakeswan) Provinsi Bengkulu, drh. Muhammad Syarkawi menyampaikan, untuk kasus rabies akibat gigitan hewan saat ini masih masih terkendali.
"Ada beberapa Kabupaten yang terdapat kasus Rabies di antaranya adalah Kabupaten Rejang Lebong. Dan kebupaten lainnya untuk kasus gigitan memang masih ada, hanya yang betul-betul terdiagnosa Rabies itu masih terkendali," singkat Syarkawi.
Sumber: