Di Kepahiang Masyarakat Keluhkan Tagihan Listrik Naik

Di Kepahiang Masyarakat Keluhkan Tagihan Listrik Naik

Ada kenaikan masyarakat Kepahiang keluhkan tagihan listrik--

RK ONLINE - Warga dari Desa Tebat Monok Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang mengeluhkan tagihan listrik di rumahnya meningkat drastis. Adanya kesenjangan tagihan ini pula yang kemudian menimbulkan spekulasi adanya kenaikan tarif penggunaan listrik. 

 

"Saya bayar tagihan penggunaan listrik Rp 229 ribu dan itu di Agustus lalu. Sebelumnya Rp 278 ribu pada bulan Juli. Tapi tagihan yang saya terima dan harus dibayar pada September ini mencapai Rp 311 ribu," papar Subar warga Desa Tebat Monok. 

 

Menurut Subar, meningkatnya biaya pemakaian listrik di rumahnya tersebut tidak sejalan dengan penggunaan listrik yang dilakukannya. Karena menurutnya, selain besaranya perbedaan kenaikan tagihan listrik, dirinya merasa heran karena beban pemakaian dipastikan sama dengan beban pemakaian beberapa bulan sebelumnya.

 

"Kalau pemakaian alat elektronik termasuk lampu, itu masih sama dengan bulan sebelumnya, tidak ada penambahan. Makanya saya bertanya-tanya, apakah tarif pemakaian listrik naik. Kalau ada kenaikan tarif, kenapa tidak ada sosialisasi. Kemudian kalau tarif pemakaian listrik ini tidak naik, kenapa yang saya naik padahal tak ada penambahan pemakaian," tanya Subar.  

BACA JUGA:Jadwal Lelang 33 Mobnas Ditentukan Pekan Ini

Terpisah Menejer PT. PLN ULP Kepahiang, Reza mengatakan, PT PLN (Persero) memastikan tidak ada perubahan tarif listrik. Dirinya juga mengungkapkan kalau tidak ada penghapusan golongan atau kenaikan daya pelanggan dengan daya 450 VA menjadi 900 VA. 

 

"Jadi keputusan pemerintah sudah sangat jelas. Tidak ada perubahan daya dari 450 VA ke 900 VA dan PLN siap menjalankan keputusan tersebut," jawab Reza. 

 

Dia melanjutkan, PLN terus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan pemerintah untuk melindungi masyarakat dalam mendapatkan listrik. PLN memastikan pelayanan kelistrikan di tanah air termasuk di Kabupaten Kepahiang tetap andal dan optimal. Sehingga bisa menjaga produktivitas dan daya beli masyarakat dalam masa pemulihan ekonomi di tengah meningkatnya harga komoditas energi dunia. 

"Kalau misalnya ada kenaikan pembayaran, mungkin hanya faktor pemakaian saja. Karena kita pastikan tidak ada kenaikan tarif penggunaan listrik," demikian Reza. 

Sumber: