Redam Keresahan Warga

Redam Keresahan Warga

Anggota DPD RI, Hj. Riri Damayanti John Latief.--

RK ONLINE - Gempa bumi masih terus menghantui warga Bengkulu. Meski tidak selalu dalam skala besar, namun sejumlah getaran Gempa bumi yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir mengundang keresahan warga yang trauma khususnya bagi mereka yang pernah merasakan Gempa bumi besar pada tahun-tahun sebelumnya.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj. Riri Damayanti John Latief mengatakan, keresahan warga perlu diredam dengan upaya yang sistematis dari pemerintah untuk melindungi negara dan warga negaranya dari ancaman bencana. 

"Khusus di daerah, pemerintah harus lebih aktif dalam mengkampanyekan kebijakan pembangunan yang tanggap atas bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi. Semua harus mengetahui hak dan kewajibannya," kata Riri.

Dewan Penasehat Karang Taruna Provinsi Bengkulu ini menjelaskan, bila pemerintah telah melakukan langkah-langkah antisipasi atas berbagai resiko bencana, maka publik berhak mengetahui rencana-rencana tersebut sehingga dapat mengurangi atau memperkecil risiko bencana.

"Jangan membangun dengan diam-diam. Publik harus tahu, harus mendengar, harus melihat, uang mereka dipakai untuk apa, dibangun untuk tujuan apa. Sehingga saat bencana terjadi, tidak serta merta pemerintah yang disalahkan," papar Riri.

Alumni Magister Manajemen Universitas Bengkulu ini menuturkan, strategi pemulihan paska bencana merupakan salah satu kegiatan yang tak kalah penting dalam menghadapi berbagai kemungkinan yang akan dihadapi ke depan terkait kebencanaan gempabumi.

"Biasanya pemulihan ini yang terkenal agak lamban. Ini sudah tahun 2022. Masyarakat sudah begitu banyak mengalami bencana. Kalau ke depan pemulihan masih juga lamban, berarti ada yang salah dengan sumber daya manusia kita. Ini harus diperbaiki dengan segera," lanjutnya. 

 

BACA JUGA:Raker dengan Menhub, Ini Rekomendasi Senator Riri

 

Wakil Ketua Umum BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Bengkulu ini menambahkan, salah satu upaya penting untuk meredam keresahan adalah dengan menyuburkan semangat agama sehingga warga dapat menerima semua ketetapan Allah subhanahu wata'ala dengan ikhlas, sabar, tabah dan lapang dada.

"Ikhlas, sabar, tabah dan lapang dada bukan berarti pasif, pasrah nggak buat apa-apa. Tapi itu harus jadi modal utama untuk bangkit dengan semangat memperbaiki apa yang kurang dari apa yang dilakukan selama ini," demikian tutup Riri. [**]

Sumber: