Nasib PDAM Tirta Alami Sudah di Ujung Tanduk

Nasib PDAM Tirta Alami Sudah di Ujung Tanduk

DOK/RK : Plt. Dirut PDAM Tirta Alami Kabupaten Kepahiang Arminsyah, SE--

RK ONLINE - Bnayaknya persoalan yang terjadi dan masalah keuangan yang semakin sulit, membuat nasib Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Alami Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu berada di ujung tanduk.

 

Tidak hanya kesulitan untuk menggaji karyawan, kondisi keuangan PDAM Tirta Alami saat ini juga membuat kebutuhan operasional dan perbaikan jaringan sulit terpenuhi. Persoalan ini diakui oleh Plt. Direktur PDAM Tirta Alami Kabupaten Kepahiang, Arminsyah, SE.

BACA JUGA:DPMPTSP Ajak Instansi Bergabung

Dikatakannya, pelanggan yang tercatat jumlahnya mencapai 5.247. Dari jumlah itu, hanya kisaran 20 persen diantaranya yang rutin membayar tagihan per bulan. Hal itu pula menjadi penyebab merosotnya pendapatan perusahaan. Sementara dari pelanggan beralasan tidak ingin membayar pemakaian air bersih setiap bulannya karena distribusi air sering terhambat, bahkan ada yang tidak mengalir sama sekali.

 

"Faktor pelanggan tidak mau bayar tagihan setiap bulan itu juga disebabkan karena air tidak mengalir. Masalahnya, pada beberapa titik terjadi kerusakan perpipaan. Sementara untuk memperbaiki secara keseluruhan, kami terkendala dengan pembiayaan," kata Arminsyah.

 

Mengatasi sejumlah persoalan itu, dilanjutkan oleh Arminsyah, jika nantinya PDAM sudah beralih menjadi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum. Karena itu sekarang pihaknya menyusun kebutuhan permohonan usulan penyertaan modal dari Pemerintah Kabupaten. 

 

"Untuk mengatasi masalah perbaikan pipa maupun persoalan tunggakan gaji eks pegawai, nanti kami usulkan penyertaan modal ke Pemkab Kepahiang. Paling tidak setelah PDAM beralih menjadi Perumda," papar Arminsyah.

BACA JUGA:Harus Tahu! Ini Syarat Terbaru Pembelian BBM di SPBU

Di sisi lain tambah Arminsyah, tunggakan gaji 20 eks pegawai PDAM yang telah diberhentikan akan tetap menjadi tanggung jawab perusahaan. Bahkan dirinya memastikan kalau tunggakan gaji ini, dibayarkan setelah kondisi keuangan perusahaan sudah kembali stabil. 

"Akan kami bayar, tunggu keuangan perusahaan stabil," pungkasnya. 

Sumber: