PKB dan BBNKB Hasilkan PAD Rp 38,9 Miliar

PKB dan BBNKB Hasilkan PAD Rp 38,9 Miliar

DOK/RK : PEMUTIHAN : Program Pemutihan yang dijalankan Pemprov sejak awal Agustus lalu--

RK ONLINE - Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Provinsi Bengkulu mencatatkan, realisasi Pendapatan Asil Daerah (PAD) dari program pemutihan atau pembebasan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) di Provinsi Bengkulu per 28 Agustus 2022 telah mencapai angka Rp 38,9 miliar.

"Dari jumlah tersebut untuk rincian PKB realisasinya mencapai Rp 27,3 miliar dan BBNKB Rp 11,6 miliar," ungkap Kepala BPKD Provinsi Hj. Yuliswani, SE, MM melalui Kabid Pengelola Pendapatan, Yudi Karsa. 

Dari capaian PAD tersebut, jumlah kendaraan hingga realisasi PKB dan BBNKB berasal dari kendaraan Roda Dua (R2) sebanyak 37.959 unit kendaraan dan Roda Empat (R4) sebanyak 10.641 unit kendaraan. 

Sedangkan di Provinsi Bengkulu sendiri menurut Yudi, jumlah kendaraan yang tersebar di kabupaten/kota baik kendaraan R2, R4 atau lebih berkisar diangka satu juta unit lebih. Namun hanya sekitar 400 ribu unit saja yang aktif membayar pajak. 

Untuk itu, pihaknya menargetkan hingga akhir tahun, 700 ribu unit kendaraan yang ada dapat membayar pajak. Apalagi dengan adanya program pemutihan yang sangat mendukung pemenuhan target sasaran pajak kendaraan tersebut.

 

BACA JUGA:Belum Sebulan, Program Pemutihan Sudah Hasilkan Rp 11,6 Miliar

 

"Bisa dilihat dengan program pemutihan yang telah dicanangkan banyak pemilik kendaraan yang membayar pajak. Sebagai contoh di Samsat Air Sebakul, ketika program itu diluncurkan masyarakat cukup padat untuk mengantri bayar pajak dan sering terjadi kemacetan di Sebakul karena masyarakat ingin membayar pajak," lanjutnya. 

Lebih lanjut, kedepan pihaknya akan membuat terobosan dalam meningkatkan pendapatan sektor pajak kendaraan ini. Dimana sasarannya mampu menjangkau kendaraan-kendaraan yang ada di desa-desa yang memang kondisi masyarakat desa sering kesulitan untuk mengikuti program yang dijalankan pemerintah.

“Kedepannya kita rencanakan menyasar desa-desa dengan bekerjasama dengan Kades untuk mengoptimalkan pajak kendaraan," singkat Yudi.

Sumber: