Bayi 28 Hari Meninggal Terkonfirmasi Positif Covid-19

Bayi 28 Hari Meninggal Terkonfirmasi Positif Covid-19

DOK/RK : Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni--

RK ONLINE - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu mencatat ada bayi berusia 28 hari meninggal dunia usai terkonfirmasi positif Covid-19 saat mendapatkan perawatan medis di RSUD M. Yunus (RSMY) Bengkulu. Kasus positif covid tersebut tercatat pada Rabu (10/8) lalu. 

Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu, H. Herwan Antoni, S.KM, M.Kes, M.Si membenarkan adanya kasus kematian bayi tersebut. Orang tuanya ber-KTP Kabupaten Bengkulu Tengah namun selama ini tinggal di Kota Bengkulu. 

"Benar ada bayi berusia 28 hari meninggal di rumah sakit dan terkonfirmasi positif Covid-19," ujarnya, Jumat (12/8). 

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Provinsi Bengkulu, Oktomi Harlena menceritakan kasus tersebut berawal saat sangat seorang ibu membawa bayinya disalah satu Puskesmas di Kota Bengkulu dengan keluhan bayinya yang terus menagis, tidak mau menyusui dan muntah-muntah. 

"Data dari Puskesmas terjadi sekitar jam 11 malam anak yang dibawa dengan keadam pucat dan muntah-muntah oleh bidan dirujuk ke rumah sakit Bhayangkara," paparnya. 

Sampainya di RS Bhayangkara, kondisi umum bayi terus menurun sehingga langsung dirujuk ke RSMY karena bayi sesak nafas dan keadaan umumnya menurun bayi langsung ditangani serta dilakukan pemeriksaan dan tes PCR.

Hasilnya bayi dinyatakan positif Covid-19 dan akhirnya dinyatakan meninggal dunia. Sejauh ini pihaknya belum mengetahui sang bayi tertular Covid dari siapa. Pasalnya hasil Swab keluarga bayi tidak ada yang positif Covid-19. 

"Kita tidak tahu kapan dan dimana terpaparnya, karena keluarganya negatif saat dilakukan pemeriksaan," ungkapnya. 

Meski demikan pihaknya belum bisa memastikan jika bayi yang meninggal benar-benar disebabkan oleh Covid-19 atau ada penyebab penyakit lainnya. 

"Kita belum ada pemeriksaan lebih lanjut terkait hal tersebut, karena datang ke rumah sakit keadaan umum bayi menurun, pucat dan sesak nafas," singkat Oktomi. (gju)

Sumber: