Belum Setahun Dana Fogging Sudah 'Putus'
Fongging yang dilakukan Dinkes Kabupaten Kepahiang beberapa bulan yang lalu--
RK ONLINE - Keterbatasan anggaran yang dialami Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, membuat masyarakat harus mulai ekstra hati-hati terhadap ancaman dan serangan Demam Berdarah Dengue (DBD).
Pasalnya anggaran pencegahan dan penanggulangan DBD yang selama ini dialokasikan di Dinkes, sudah dipastikan saat ini sudah habis terpakai dan tidak dialokasikan kembali.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Rumah Warga Dusun I Air Pesi Ludes Terbakar
Kepala Dinkes Kabupaten Kepahiang, H. Tajri Fauzan, SKM, M.Si mengatakan jika saat ini mereka sudah tidak memiliki anggaran penanggulangan DBD yang biasanya digunakan untuk kepentingan Fogging. Bahkan untuk mengantisipasi ancaman yang suatu waktu dapat terjadi, Tajri mengaku jika mereka sudah mengusulan kembali anggaran penanggulangan DBD melalui APBD Perubahan 2022. Hanya saja Pemkab yang kesulitan terhadap anggaran, sangat dimungkinkan usulan tersebut tidak dapat diakomodir.
"Untuk anggaran penanggulangan DBD pada APBD, itu ada tapi sudah habis. Kita ajukan di ABPD Perubahan. Namun kita tahu, daerah kita lagi mengalami keterbatasan anggaran, sehingga kemungkinan tidak diakomodir," kata Tajri.
BACA JUGA:Ini 6 Prioritas Pembangunan Pemkab Kepahiang
Meskipin demikian Tajri tetap mengingatkan masyarakat agar tidak sungkan melaporkan kasus DBD kepada mereka. Sebab tanpa anggaran Tajri memastikan kalau laporan kasus DBD yang mereka terima akan tetap ditindaklanjuti.
"Walaupun kita tidak ada lagi anggarannya, kita akan upayakan. Kalau pun tidak dengan fogging, kita lakukan dengan cara lain," ujar Tajri.
BACA JUGA:10 Meninggal dan Ada yang Belum Terlacak
Dia menjelaskan jika Fogging merupakan langkah untuk memusnahkan nyamuk dewasa. Padahal yang lebih penting adalah bagaimana cara membunuh jentik nyamuk yang akan tumbuh menjadi nyamuk DBD.
Sumber: