Dulu Atlet Lari, Sekarang Jadi Pengemis

Dulu Atlet Lari, Sekarang Jadi Pengemis

DOK/RK : PIAGAM : Edwin Patikawa ditemani sang istri menunjukkan medali serta piagam penghargaan yang pernah diraih saat menjadi atlet lari.--

Pilu Nasib Edwin Patikawa 

 

RK ONLINE - Menggeluti olahraga lari sejak tahun 90-an, ternyata tak menjamin kehidupannya di usia senja. Hal itulah yang saat ini dirasa Edwin Patikawa (58) putra asli Rejang Lebong. Puluhan medali pernah ia raih membawa nama harum Rejang Lebong maupun Provinsi Bengkulu ke kancah nasional. Khususnya dalam cabang olahraga atletik, lari jarak jauh atau marathon.

Hanya saja hal tersebut berbading terbalik dengan kondisinya sekarang. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ia terpaksa menjadi pengemis. Tinggal pun mengontrak di rumah bedeng.

"Inilah takdir saya, dari seorang atlet kini menjadi pengemis. Terkadang saya sedih melihat saudara dan teman-teman atlet seperti saya. Seakan-akan tidak diperhaitkan oleh pemerintah daerah maupun provinsi, " ujarnya.

Ditemani sang istri, Jumiati warga Kelurahan Talang Bening Kecamatan Curup, ia menceritakan pernah meraih puluhan medali disaat masa kejayaannya sebagai seorang atlet. Mulai dari medali emas, perak hingga perunggu. Bahkan dengan talentanya itu, ia juga pernah menjadi 'pemain cabutan' dengan membawa nama Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan. 

Akibat dimakan usia, dunia atletik akhirnya ia tinggalkan sekitar tahun 2018 lalu. Ia sempat menjajal peruntungan dengan membuka usaha kecil-kecilan untuk menafkahi keluarganya. Namun dua tahun terakhir usahanya bangkrut. Karena tuntutan ekonomi, lantas ia memilih untuk mejadi pengemis di jalanan dengan berpindah-pindah tempat. Mulai diwilayah Provinsi Bengkulu hingga Sumatera Selatan. 

"Sudah dua tahun terakhir saya menjadi pengemis, " ujarnya.

Ia mengaku sudah berupaya meminta perhatian pemerintah dengan mengirimkan proposal. Hanya saja upaya tersebut hingga saat ini tak juga membuahkan hasil.

"Harapan saya pemerintah dapat membantu saya. Dulu saya sudah mengarumkan Rejang Lebong maupun Provinsi Bengkulu. Saya pernah mendapatkan 4 medali emas dari cabang lari 10 km dan maraton. Saya berharap pihak PASI, KONI, DPRd dan jajaran pemerintah dapat memperhatikan kami para mantan atlet yang sudah tua, " harapnya. (cok)

Sumber: