Dikbud Ngaku Sulit Regrouping Sekolah

Dikbud Ngaku Sulit Regrouping Sekolah

Kadis Dikbud Kabupaten Kepahiang, Nining Faweli Pasju, S.Pt, MM.--

RK ONLINE - Minimnya peserta didik di beberapa sekolah di wilayah Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, membuat Regrouping sekolah menjadi solusinya. Namun untuk menerapkan penggabungan beberapa sekolah menjadi 1 sekolah ini, sejumlah faktor yang terjadi di lapangan membuat Dikbud Kabupaten Kepahiang mengaku kesulitan.

BACA JUGA:Puluhan Ribu Masyarakat Kepahiang Dibelenggu Kemiskinan

Kadis Dikbud Kabupaten Kepahiang, Nining Fawelly Pasju, S.Pt, MM mengatakan kalau tidak semua sekolah di Kabupaten Kepahiang, bisa digabungkan dengan cara Regrouping. Meskipun untuk efisiensi anggaran pendidikan dan efektifitasnya peningkatan mutu pendidikan, Nining mengatakan jika untuk Regrouping sekolah pihaknya masih terkendala dengan pembagian dewan guru.

 

"Salah satu kendalanya adalah pembagian gurunya. Kita masih harus melakukan sejumlah koordinasi terlebih dahulu untuk melakukan Regrouping sekolah ini," ujar Nining.

BACA JUGA:Diusulkan PAW, Ketua DPRD Kepahiang Ngaku Sudah Dipanggil DPW dan DPP NasDem

Selain itu Nining juga mengakui kalau jarak antar sekolah yang cukup jauh, menjadi salah satu kendala untuk melakukan Regrouping sekolah di Kabupaten Kepahiang.

 

"Masing - masing sekolah ini jaraknya cukup jauh. Jadi agak sulit kalau untuk dilakukan Regrouping," sampainya.

 

Untuk sekolah yang minim peserta didik jelas Nining, Kabupaten Kepahiang memiliki sekitar 15 sekolah. Belasan sekolah ini pula masuk kategori minim peserta didik, lantaran memiliki peserta didik yang kurang dari 60 orang. 

BACA JUGA:Program 'Bapak Angkat' Segera Diterapkan

Jika disinggung perihal ketentuan zonasi, Nining juga mengakui kalau di beberapa sekolah memang zonasi menjadi kendala. Bahkan jumlah penduduk yang tidak memadai, ketentuan zonasi malah mengakibatkan sejumlah sekolah kesulitan mendapatkan peserta didik.

 

Sumber: