Ekonomi Digital Terus Meningkat

Ekonomi Digital Terus Meningkat

DOK/RK : Kepala Kanwil BI Provinsi Bengkulu, Joni Marsius--

RK ONLINE - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bengkulu mencatat, pertumbuhan ekonomi Bengkulu terus mengalami peningkatan yang signifikan. Terutama dalam perkembangan ekonomi yang bertumpu pada digitalisasi atau ekonomi digital. Pertumbuhan ekonomi ini disinyalir karena sektor-sektor yang terdampak Covid-19 sudah mulai pulih dan membaik.

"Setelah dua tahun lebih diterpa pandemi Covid-19, stabilitas ekonomi makro dan sistem keuangan Indonesia terus membaik. Perekonomian Bengkulu juga telah menunjukkan pemulihan dengan angka pertumbuhan 5,57 persen secara tahunan dibanding tahun lalu yang terkontraksi 0,02 persen," papar Kepala Kanwil BI Provinsi Bengkulu, Joni Marsius, Kamis (23/6).

Membaiknya ekonomi di Bengkulu didorong kenaikan harga dua komoditas Bengkulu. Yakni batu bara dan kepala sawit. Selain itu pertumbahan tersebut juga dipengaruhi adanya peningkatan transaksi digital di Bengkulu dalam kurun waktu terakhir.

Hal ini terlihat dari jumlah pengguna alat pembayaran non-tunai bertumbuh 17,5 persen. Jika pada periode triwulan I 2021 jumlah pengguna kartu hanya sebanyak 1,4 juta, maka pada triwulan I 2022 jumlahnya sudah mencapai 1,7 juta kartu.

"Dalam perkembangan zaman masyarakat mulai bertransformasi dalam melakukan transaksi, yakni dari tunai ke non tunai dengan aplikasi digital. Dan perkembangan ekonomi digital selama kurun satu tahun terakhir menunjukkan hal yang positif karena meningkat signifikan dan terus berakselerasi," ujar Joni.

Perkembangan ekonomi digital di Bengkulu juga diindikasikan dengan pertumbuhan e-comerse yang tumbuh 25 persen secara tahunan dari Rp 234 miliar pada triwulan IV tahun 2020 menjadi Rp 293 miliar pada triwulan IV 2021 dengan transaksi utama transfer bank, uang elektronik dan bayar kemudian atau paylater.

Transaksi pembayaran menggunakan Quick Code Indonesian Standard (QRIS) juga meningkat sangat signifikan. Per Maret 2022, jumlah transaksi tercatat 51 ribu dengan total nominal Rp 5 miliar, tumbuh 385 persen secara tahunan dibanding bulan Maret 2021 yang tercatat hanya Rp 1 miliar saja.

"Pertumbuhan ekonomi Bengkulu terus meningkat, terutama pada sektor digital. Diharapkan hal ini terus berlanjut dan memperbaiki ekonomi Bengkulu," demikian Joni.

 

Pewarta : Gatot Julian/Krn

Sumber: