Inflasi 1,45 Persen, Kota Bengkulu Tempati Nomor 4 di Sumatera

Inflasi 1,45 Persen, Kota Bengkulu Tempati Nomor 4 di Sumatera

RK ONLINE - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat pada bulan April 2022 Kota Bengkulu mengalami Inflasi sebesar 1,45 persen yang menepati posisi nomor 4 dari 24 kota yang ada di pulau Sumatera. Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, ME melaui Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Provinsi Bengkulu, Budi Hardiyono, S.Si,M.E mengatakan, inflasi Kota Bengkulu bulan April 2022 terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks harga yang cukup besar pada beberapa kelompok pengeluaran. "Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,78 persen," kata Budi, Rabu (11/5). Perilaku ini, diikuti kelompok penyedia makanan dan minuman atau restoran sebesar 2,17 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,80 persen, kelompok trasportasi sebesar 1,5 persen, kelompok rekreasi, serta kelompok olahraga dan budaya sebesar 1,24 persenpersen. Lalu disusul kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,99 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,59 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,32 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,29 persen dan kelompok Informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,05 persen. "Sementara itu, pengeluaran pendidikan mengalami kestabilan pada bulan April," papar Budi. Inflasi di Bulan April ini, utamanya disebabkan naiknya harga minyak goreng, mobil, kue kering berminyak, rokok kretek filter, rokok putih, tarif angkutan udara, cabai merah, ikan dencis dan beras. Sedangkan pengendali besarnya inflasi dipengaruhi turunnya harga daging sapi, bensin, kangkung, tomat, baju muslim pria, ikan tuna, ikan kakap merah, udang basah dan Cabai rawit. "Dengan inflasi sebesar 1,45 persen di bulan April 2022 ini, maka besarnya laju inflasi sebesar 2,65 persen, dan inflasi tahunan (yoy) tercatat sebesar 4,22 persen," papar Win Rizal. Berdasarkan pemantauan Badan Pusat Statistik di 90 kota di Indonesia, semuanya mengalami Inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 2,58 persen dan terendah di Gunung Sitoli sebesar 0,22 persen.   Pewarta : Gatot Julian/Krn

Sumber: