Bahaya DBD Masih Mengancam
RK ONLINE - Dinas Kesehatan Kabupaten Provinsi Bengkulu mengingatkan masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan. Terutama perubahan cuaca yang sangat ekstrem, membuat Kabupaten Kepahiang semakin rawan Demam Berdarah Dengue ( DBD ). Bahkan setelah belasan kali melakukan fogging, Dinkes memastikan jika sampai saat ini DBD masih mengancam masyarakat Kabupaten Kepahiang. Kadis Kesehatan Kabupaten Kepahiang, H. Tajri Fauzan, S.KM, M.Si mengatakan jika sejauh ini, pihaknya sudah melaksanakan 16 kali pengasapan dengan titik yang berbeda - beda. Terutama di lingkungan Kelurahan Padang Lekat, Pasar Ujung dan sekitarnya yang memang rentan terhadap virus DBD. "Masyarakat harus benar - benar waspada. Sepanjang 2021 ini, kami sudah 16 kali melakukan fogging. Belum lama ini kami juga melakukan fogging di Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Kepahiang," terang Tajri, Selasa (26/4/22). Baca juga : Tebas Bayang, Lintas Kepahiang – Pagaralam Macet Panjang Sementara itu untuk jumlah kasus DBD, Tajri mengatakan kalau hingga menjelang akhir April 2022 ini, Dinkes sudah mencatat 18 kasus pasien terjangkit DBD. Maka dari itu Dinkes meminta agar masyarakat, tetap memperhatikan lingkungannnya masing - masing agar tidak menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk jenis Aedes Aegypti. "Kita sudah tangani 18 kasus DBD di Kabupaten Kepahiang sepanjang tahun 2022 ini. Jumlah ini tidak bisa kita katakan sedikit, jadi untuk antisipasi masyarakat harus memastikan lingkungannya masing - masing agar tetap bersih. Jangan biarkan ada air yang menggenang karena DBD juga bisa merenggut nyawa keluarga kita," lanjutnya. Masih terkait virus yang menular melalui nyamuk, Tajri mengatakan jika hari ini merpakan Hari Malaria Sedunia (HMS). Terkait hal ini, Tajri mengungkapkan bahwa untuk saat ini, kasus Malaria di Kabupaten Kepahiang masih nihil. Namun sebagai upaya pencegahan, masyarakat dapat melakukan penggunaan kelambu, memasang kawat kasa, tidak menggantung pakaian bekas pakai, memakai obat anti nyamuk, dan menebarkan ikan pemakan jentik. "Kalau untuk kasus malaria, kita sudah eliminasi. Artinya sudah tidak ada kasus alias nihil. Walaupun begitu masyarakat tetap wajib melakukan upaya pencegahan," demikian Tajri. Pewarta : Jimmy Mayhendra
Sumber:
- Share: /*anymind */?> /*props */?> /*Google Ads */?> /*amp advenative */?>
- 1 SIMAK! Begini Pengakuan Korban Perampokan di Bumi Sari Kepahiang
- 2 Pemerintah Bakal Beri Stimulus Mengurangi Dampak Kenaikan PPN
- 3 Barang dan Layanan Juga Kena Imbas Kenaikan PPN 12 Persen Mulai Januari 2025
- 4 Lompat Dari Lantai 3, Kepala Perampok Bawa Senjata Api Pecah!
- 5 Sampaikan Hasil Reses, DPRD Kepahiang Harap Aspirasi Masyarakat Jadi Prioritas Pemerintah
- 1 SIMAK! Begini Pengakuan Korban Perampokan di Bumi Sari Kepahiang
- 2 Pemerintah Bakal Beri Stimulus Mengurangi Dampak Kenaikan PPN
- 3 Barang dan Layanan Juga Kena Imbas Kenaikan PPN 12 Persen Mulai Januari 2025
- 4 Lompat Dari Lantai 3, Kepala Perampok Bawa Senjata Api Pecah!
- 5 Sampaikan Hasil Reses, DPRD Kepahiang Harap Aspirasi Masyarakat Jadi Prioritas Pemerintah