Mega Proyek Waterpark Belum Dialiri Alir

Mega Proyek Waterpark Belum Dialiri Alir

Sudah Habiskan Rp 15 Miliar

RK ONLINE - DPRD Kepahiang melalui Komisi II mempertanyakan kelanjutan pembangunan proyek waterpark yang berada di Kecamatan Kabawetan. Karena Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Kepahiang sebelumnya menjanjikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) mega proyek ini kedepannya. Namun alih-alih berbicara soal PAD, waterpark pun saat ini belum bisa dikunjungi pengunjung. Selain itu diketahui pula waterpark belum dialiri air. Hal tersebut terungkap dalam hearing Komisi II DPRD Kepahiang bersama Disparpora Kabupaten Kepahiang serta sejumlah OPD lainnya dalam agenda pembahasan LKPJ TA 2021, Selasa (5/4). "Sekarang ini apakah sudah dpaat dikunjungi atau belum, progres pembangunan sudah sejauh mana, dan apakah pembangunan dapat dilanjutkan atau tidak kedepannya, kami tidak tahu sama sekali. Makanya kami menanyakan hal tersebut kepada Disparpora. Karena kita tahu kondisi keuangan daerah lagi sangat sulit saat ini. Sementara anggaran tahun 2021 lalu sudah dikuras untuk proyek waterperk ini, cukup besar Rp 15 miliar," sampai Taswin Nata Diningat yang tergabung dalam Komisi I saat hearing, kemarin. Dilanjutkan Taswin, saat penganggaran mega proyek tersebut sebelumnya Disparpora meyakinkan DPRD Kepahiang bahwa bisa menghasilkan PAD. "Karena kami di DPRD sebelumnya pernah dijanjikan, akan ada PAD yang didapat dari proyek waterpark ini. Makanya kami ingin tahu sejauh mana pembangunannya saat ini. Kemudian apakah bisa dilanjutkan pembangunannya atau tidak tahun ini. Kalau tidak dilanjutkan, nasib proyek ini seperti apa?. Kenapa menanyakan hal ini, karena sekarang Kabupaten Kepahiang tidak mempunyai anggaran untuk melanjutkan pembangunan waterpark kabawetan," ujar Taswin. Menanggapi pertanyaan Taswin, Sekretaris Disparpora Kabupaten Kepahiang, Erlan Kanedi, SE mengatakan, untuk sekarang dengan anggaran Rp 15 miliar pembangunan tahap I sudah tuntas dilaksanakan. Diakui, waterpark belum bisa dikunjungi. Sedangkan untuk melanjutkan pembangunannya sudah diajukan kebutuhan anggaran sebesar Rp 13 miliar. "Untuk sekarang tahap I sudah kami laksanakan pembangunannya. Kalau di tahun 2022 ini anggaran yang sudah kami ajukan Rp 13 miliar diakomodir, maka paling tidak airnya sudah mengalir di waterpark," kata Erlan. Terkait pembangunan bisa dilanjutkan atau tidak, menurut Erlan, pihaknya berharap anggaran dari pinjaman daerah ke Bank Bengkulu. "Ya besar harapan kami pinjaman daerah bisa diakoodir, sehingga kami bisa melanjutkan pembangunan waterpark yang nantinya menjadi tujuan wisata di Provinsi Bengklu. Ya kalau hanya mengandalkan APBD Kepahiang, pembangunannya tidak bisa dilanjutkan karena keuangan daerah sedang sulit," demikian Erlan. Pewarta : Epran Antoni/Krn

Sumber: