14,5 Persen Jembatan di Lebong Rusak Berat

14,5 Persen Jembatan di Lebong Rusak Berat

6 Jembatan Gantung Diperbaiki Tahun Ini

RK ONLINE - Data Bidang Bina Marga Dinas PUPR-Hub Lebong, 14,5 persen dari 124 jembatan beton maupun jembatan gantung yang ada di Kabupaten Lebong saat ini dalam kondisi rusak. Dengan keterbatasan anggaran, belum seluruh jembatan bisa tersentuh perbaikan. Kabid Bina Marga Dinas PUPR-Hub Lebong, Haris Santoso, ST mengatakan saat ini hanya 67 persen jembatan dalam kondisi baik. Dirincikannya, dari 124 jembatan yang ada di Kabupaten Lebong, 52 unit diantaranya merupakan jembatan gantung. Sisanya 72 unit jembatan beton. "Dari jumlah tersebut 14,5 persen jembatan dalam kondisi rusak dan sisanya 65 persen dalam kondisi baik," kata Toso sapaan akrabnya. Ditambahkan Toso, dari 14,5 persen jembatan dengan kondisi rusak berat tersebut, ditahun ini akan memprioritas perbaiakan atau pemeliharaan 6 unit jembatan. Hanya saja, upaya pemeliharan ini akan lebih difokuskan pada jembatan gantung, sementara jembatan beton hanya dilakukan perbaikan ringan seperti pengecatan hingga membersihakaan rumput-rumput yang ada disekitar lokasi jembatan. "Untuk perbaikan jembatan rusak berat itu hanya ada 6 unit, yang akan kami laksanakan ditahun 2022 ini. Itupun hanya difokuskan pada jembatan gantung saja, sementara untuk jembatan beton itu hanya dilakukan sebatas pengecatan," ujarnya. Disebutkannya, adapun 6 unit jembatan gantung yang akan diperbaikai tersebut adalah jembatan gantung di Desa Pungguk Pedaro, Talang Leak I Kecamatan Bingin Kuning. Kemudian jembatan gantung Desa Lokasari dan Kelurahan Kampung Jawa Kecamatan Lebong Utara, jembatan Desa Sukasari Kecamatan Lebong Selatan serta jembatan Topos. "Terdapat beberapa unit perbaikan jembatan gantung membutuhkan anggaran yang cukup besar, karena kondisi jembatan mengalami rusak berat lantaran putus seperti di kelurahan Kampung Jawa dan Talang Leak I," tambahnya. Di samping itu, pihaknya mengimbau dan mengajak kepada seluruh masyarakat untuk dapat bersama-sama menjaga dan merawat jembataan yang sudah dibangun. Terlebih, menurut Toso, hal tersebut sudah menjadi tanggungjawab bersama agar apa yang sudah direalisasi oleh pemerintah tetap terawat yang akan memperlancar akses masyarakat itu sendiri. "Kami berharap, masyarakat bisa menjaga dan merawat apa yang sudah terealiasi. Karena itu perlu agar bangunan tersebut bisa dimanfaatkan dalam jangka panjang," demikian Toso.   Pewarta : Eko Hatmono/Krn

Sumber: