Pemprov Evaluasi Jam Pengisian Bio Solar

Pemprov Evaluasi Jam Pengisian Bio Solar

RK ONLINE - Sebelumnya Pemprov Bengkulu telah membuat kebijakan pengaturan jam pengisian di SPBU pada malam hari untuk mengatasi permasalahan antrean kendaraan yang ingin mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bio solar. Akan tetapi, sejak adanya tambahan stok yang semula 8 ton per SPBU menjadi 19 ton, terutama di Kota Bengkulu, jadwal pengisian BBM sangat dikeluhkan para pengendara. Karena jadwal tersebut mengganggu waktu istirahat, apalagi saat puasa mendatang. Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bengkulu, Ir. Mulyani Toha mengatakan, terkait permasalahan jadwal pengisian di SPBU yang ada tidak menjadi persoalan. "Penyesuaian jadwal pengisian pada malam hari tentunya sudah kita pertimbangkan dengan pihak terkait dan sudah dikeluarkan surat edarannya, itu yang telah kita ikuti. Namun jika jadwal pengisian di SPBU memang dipermasalahkan, tetap ada kajian dan rapat lanjutan akan kita lakukan," paparnya, Selasa (29/3). Ia menambahkan, permasalahan antrean kendaraan untuk mendapatkan BBM bio solar bukan semata-mata terjadi karena kurangnya kuota yang ada. "Kuota memang dikurangi dari tahun sebelumnya. Tapi kita juga harus tahu jika ini BBM subsidi, dengan kondisi fiskal negara yang saat ini adanya pandemi tentu saja mempengaruhi kuota. Secara nasional saja 700 ribu ton pengurangan kuota untuk seluruh Indonesia," kata Mulyani. Terpisah, Gubernur Bengkulu, Dr. H Rohidin Mersyah, M.MA menyampaikan, dengan adanya penambahan stok di SPBU seharusnya penyaluran dilakukan lebih awal, sehingga permasalahan antrean yang panjang segera diatasi. "Kemarin jadwal pengisian mulai dari malam hingga menjelang dini hari, kita minta hingga habis. Namun jika dikeluhkan masyarakat kita akan lihat situasi, jika dalam minggu ini kembali stabil lagi pasokan solar dan prilaku pengisian stabil, ini akan normal kembali," singkatnya.   Pewarta : Gatot Julian/Krn

Sumber: