Cabut Subsidi Migor Kemasan Dinilai Tepat

Cabut Subsidi Migor Kemasan Dinilai Tepat

RK ONLINE - Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Drs. Sumardi, MM menilai kebijakan yang diambil pemerintah dengan mencabut subsidi minyak goreng (Migor) kemasan sudah tepat. Dirinya menilai kelangkaan Migor di pasaran selama ini karena tidak terjadinya mekanisme pasar. "Pabrik tidak mampu menutupi ongkos produksi tinggi dari penjualan yang rendah, ditambah strategi pemasarannya. Karena jika HET subsidi diteruskan hingga 4 sampai 5 bulan kedepan, dipastikan pabrik migor akan bangkut dan pegawainya berhenti," papar Sumardi, Jumat (18/3). Ia menambahkan, menjelang memasuki bulan puasa Ramadhan nanti masyarakat tidak akan kesulitan lagi dalam mendapatkan Migor, meski harganya tinggi. Selain itu, Migor yang ada sekarang ini sebagian besar memang berasal dari Crude Palm Oil (CPO). Akan tetapi, karena produksi CPO yang 20 juta ton pertahun yang semula sebesar 15 persen diperuntukan untuk kebutuhan bio disel sudah naik menjadi 30 persen. Sehingga mau tidak mau produksi Migor juga berkurang, ditambah lagi produsen yang mengekspor ke luar negeri. Hal tersebut menjadi faktor harga yang naik juga. "Namun demikian, dengan berlakunya mekanisme pasar saat ini, kita minta juga harga Migor jangan terlalu tinggi, karena jika tinggi, maka akan terjadi inflasi,” singkat Sumardi.   Pewarta : Gatot Julian/Krn

Sumber: