Jangan Sepelekan

Jangan Sepelekan

RK ONLINE - Musim pancaroba adalah masa peralihan musim dari hujan ke kemarau dan sebaliknya. Musim pancaroba biasanya terjadi pada Maret, yakni peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Kemudian terjadi pada September, peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Perubahan suhu yang sangat drastis dan sulit ditebak pada masa pancaroba, diikuti ancaman sejumlah penyakit. Karena itu masyarakat diharapkan mewaspadai ancaman tersebut. Ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepahiang, H. Tajri Fauzan, S.KM, M.Si. Dikatakannya, berdasarkan pengalaman yang terjadi disetiap peralihan musim penghujan ke musim kemarau, banyak orang yang akhirnya jatuh sakit. Hal tersebut menjadi tanda berhasilnya virus menyerang tubuh dan mengalahkan imun. "Ketika memasuki pergantian musim, disarankan untuk meningkatkan dan menjaga imun tibuh agar kesehatan kita bisa terjaga dan tidak diserang penyakit," kata Tajri. Menurut Tajri, biasanya ada beberapa penyakit yang langganan datang setiap musim pancaroba. Seperti penyumbatan saluran pernafasan, radang tenggorokan, batuk, gangguan sistem pencernaan, hingga badan lemas disebabkan menurunnya imuni tubuh. "Penyakit ini memang terdengar biasa dialami, namun jika tidak ditangani dan dicegah bisa sangat berbahaya. Apalagi ketika orang yang bersangkutan memiliki penyakit penyerta, maka akan sangat sulit untuk disembuhkan," sampai Tajri. Di tengah kondisi saat ini yang masih di bawah ancaman Covid-19, lanjut Tajri, ancaman penyakit di musim pancaroba pun tak bisa dianggap enteng. Bahkan tidak menutup kemungkinan penyakit-penyakit tersebut bisa menjadi pintu masuk wabah Covid-19 menginveksi tubuh. "Untuk itu perlu langkah pencegahan yang baik. Mulai dari menjaga asupan gizi, menjaga imunitas, rajin mencuci tangan, perbanyak konsumsi air putih, dan vitamin, khsusunya vitamin C. Jangan sepelekan dan anggap enteng ancaman penyakit di musim pancaroba," demikian Tajri.   Pewarta : Epran Antoni/Krn

Sumber:

Jangan Sepelekan

Terkini

Terpopuler

Pilihan