Santriwati Tewas Tenggelam Itu Diduga Bolos Dari Ponpes

Santriwati Tewas Tenggelam Itu Diduga Bolos Dari Ponpes

RK ONLINE - Peristiwa tenggelam Suci Ramadhani (14), membuat suasana duka masih menyelimuti keluarga dan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Munawaroh Tebat Monok, Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Santriwati yang tewas tenggelam di Renah Lebar Sungai Musi ini, membuat suasana berkabung masih sangat kental dirasakan di lingkungan Ponpes Al Munawaroh. Namun teranyar diketahui kalau sebelumnya aksi berenang yang berujung maut ini dilakukan korban dan belasan peserta didik lainnya, sama sekali tanpa sepengetahuan atau izin dari pihak Ponpes. Dengan kata lain, aksi mandi di Sungai Musi ini dilakukan korban dan teman - temannya dengan cara bolos dari lingkungan pondok. "Para santri ini pergi diluar jam belajar. Kebetulan saat itu tidak ada pengawas jadi mungkin mereka keluar melalui jalan lain," ujar Pengurus Ponpes Al - Munawaroh, K. M. Faturrohman Syamsudin. Selain tanpa sepengetahuan mereka, Faturrohman juga mengungkapkan kalau pengurus Ponpes baru mengetahui kejadian ini, setelah korban dibawa kembali ke Ponpes. Padahal menurutnya, seluruh santri tanpa terkecuali tidak diperbolehkan meninggalkan lingkungan pondok, tanpa sepengetahuan pengurus pondok. "Mereka keluar tanpa ada izin pengurus, kami juga tidak menyalahkan mereka mungkin rasa ingin tahu anak seusianya itu cukup tinggi," lanjutnya. Baca juga : Santriwati Al Munawaroh Tewas Tenggelam Bukan hanya itu, Faturrohman juga memastikan jika berenang ke Sungai Musi, bukanlah merupakan bagian dari program belajar Al Munawaroh. Sebab menurut Faturrohman, Ponpes ini sama sekali tidak memiliki program belajar berenang. "Tidak, itu bukan program belajar. Informasinya memang korban tidak bisa berenang, hanya saja saja tidak bisa begitu gamblang lantaran tidak tahu apakah informasi tersebut benar atau tidak. Karena kami tidak memiliki program belajar berenang," sampainya. Sementara itu kepada Radarkepahiang.id, Cindy salah satu santriwati Ponpes Al - Munawaroh yang juga ikut berenang bersama korban mengatakan, saat itu tidak ada satupun yang melihat bagaimana korban tenggelam. Dirinya hanya mengungkapkan kalau sebelum kejadian, korban memang sempat bilang tidak bisa berenang. "Kami semua tidak ada yang tahu bagaimana dia bisa tenggelam, Suci memang pernah bilang kalau dia tidak bisa berenang. Tapi pada saat itu tetap ingin ikut," beber Cindy. Menurut kesaksiannya, mereka baru mengetahui kejadian ini ketika melihat korban melambai - lambaikan tangan di dalam sungai. Kemudian teman - temannya melihat, langsung melakukan pertolongan. Sayangnya setelah berhasil diselamatkan ke tepi sungai, korban tetap tidak dapat tertolong lagi sampai akhirnya dinyatakan meninggal dunia. "Kami memang tidak izin sebelumnya, namun untuk pergi ke Sungai Musi tersebut adalah keinginan kami bersama, termasuk korban," sesalnya. Untuk diketahui kalau sebagai wujud dari belasungkawa, hari ini jajaran pengurus Ponpes Al Munawaroh mendatangi kediaman orang tua korban yang berlokasi di Desa Temdak Kecamatan Seberang Musi. Pewarta : Jimmy Mayhendra

Sumber: