Anak Belum Divaksin, Polres Door to Door

Anak Belum Divaksin, Polres Door to Door

RK ONLINE - Polres Lebong dalam waktu dekat berencana mendatangi rumah-rumah anak usia 6-11 tahun yang belum divaksin. Hal itu dilakukan guna mengejar capaian target vaksinasi Covid-19 tahap I untuk anak di Kabupaten Lebong yang saat ini masih di angka 88 persen. Termasuk anak yang tak mendapat persetujuan dari walinya untuk divaksin, juga bakal disambangi dengan cara persuasif. Kapolres Lebong, AKBP Awilzan melalui Kabag Ops Mulyadi menargetkan 1.000 dosis vaksin untuk anak yang dilakukan secara door to door. Saat ini pihaknya tengah menunggu data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lebong terkait data anak yang sama sekali belum divaksin. Dengan upaya tersebut, Ia berharap target vaksinasi anak di Kabupaten Lebong dapat melampaui angka 95 persen. "Sekarang kita bekerjasama dengan Dinas Dikbud untuk meminta data anak termasuk alamat anak tersebut yang belum divaksin pada setiap sekolah. Dengan dasar data itu kita akan upayakan vaksinasi secara door to door termasuk anak yang menolak untuk divaksin akan kita lakukan upaya persusasif," kata Kabag Ops. Ditambahkannya, teknis pelaksanaan vaksinasi door to door ini selain mengerahkan gerai vaksin Polres juga akan melibatkan tim vaksinator dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebong. Bahkan, Dirinya dan tim mengaku siap bekerja 24 jam demi menyukseskan target yang sudah ditetapkan. "Dengan upaya ini tidak ada lagi alasan orang tua murid untuk tidak mengizinkan anaknya vaksin. Karena kami siap bekerja 24 jam untuk menyesuaikan jadwal orang tua murid tersebut, " imbuhnya. Terpisah, Kabid Pendidikan Disdikbud Lebong membenarkan terdapat puluhan anak yang belum mendapat izin dari orang tua. Saat dikonfirmasi pada pihak sekolah, Ia menuturkan kendala di lapangan saat vaksinasi anak yang belum divaksin karena alasan sakit hingga NIK anak tersebut belum terdaftar. "Sudah kami data, dan keterangan dari sekolah mengenai anak yang belum divaksin dengan berbagai alasan mulai dari belum dapat izin dari orang tua hingga data anak belum terdaftar dalam kependudukan," demikian Habibi.   Pewarta : Eko Hatmono/Krn

Sumber: