Kecamatan Kepahiang Berpotensi Jadi ‘Ladang’ Covid-19

Kecamatan Kepahiang Berpotensi Jadi ‘Ladang’ Covid-19

Idris : Memang Berpotensi Tinggi

RK ONLINE - Dari 8 kecamatan yang ada di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, Kecamatan Kepahiang merupakan kecamatan dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi. Bahkan saking lemahnya pencegahan, kecamatan yang merupakan pusat Kabupaten Kepahiang ini, berpotensi menjadi 'Ladang' penyebaran Covid-19 di Kabupaten Kepahiang. Camat Kepahiang, Dr. Idris mengatakan kalau dengan jumlah 33 kasus aktif, Kecamatan Kepahiang merupakan kecamatan dengan jumlah kasus tertinggi sepanjang 2022 ini. Sebagai pusat Kabupaten Kepahiang, Kecamatan Kepahiang menurut Idris sangat rentan terhadap penyebaran Covid-19. Ditambah lagi jumlah penduduk yang sangat padat, membuat kasus Covid-19 di kecamatan ini berpotensi meledak dan bertambah jauh lebih banyak lagi. "Karena penduduknya memang padat, sehingga kecamatan ini memang berpotensi tinggi untuk terpapar dan saling menularkan," ujar Idris. Baca juga : 84 KK Suro Ilir Direkomendasikan Terima BLT DD Disinggung terkait strategi dalam penanganan dan pencegahannya, Idris mengaku kalau hingga saat ini, pihaknya masih belum memiliki strategi baru. Hanya saja untuk sosialisasi, pihaknya saat ini mensosialisasikan disiplin Prokes dengan lebih rutin ke desa - desa dan kelurahan. Bahkan belum lama ini, pihaknya juga terjun langsung ke lapangan untuk mendorong percepatan vaksinasi dengan cara jemput bola. "Belum ada strategi baru dalam melakukan pencegahan. Sejauh ini pula masih mengandalkan sosialisasi langsung di desa - desa dan kelurahan. Sementara itu kami tetap menggencarkan vaksinasi dengan cara jemput bola," bebernya. Sebelumnya diketahui bahwa dari kasus terkonfirmasi yang ada selama 2022 ini, rata - rata diawali dari perjalanan di luar Kabupaten Kepahiang. Kemudian merambah menjadi klaster keluarga. Meskipun demikian Idris tetap tidak membatasi perjalanan masyarakat yang hendak berpergian. Lagi pula menurutnya, sampai saat ini status PPKM di Kabupaten Kepahiang masih berada pada level II. "Prokes jangan kendor. Karena sampai sekarang, salah satu pemicunya adalah kurangnya kesadaran masyarakat. Banyak yang sudah lalai karena beberapa waktu lalu, kasusnya sempat melandai. Kelalaian itu pula sekarang menjadi bumerang bagi kita dan kasusnya kembali bermunculan," pungkasnya. Pewarta : Jimmy Mayhendra

Sumber: